Renungan

PENCIPTA VS YANG DICIPTA

155views

Bacaan : Kejadian 1 : 2

Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.  (Kejadian 1:2).

 

Sampai dengan saat ini manusia berupaya keras untuk menemukan bukti bahwa jauh di atas sana di planet-planet lainnya terdapat makluk hidup yang lebih super, cerdas, lebih sempurna, dan lebih maju dari manusia bumi. Imajinasi tentang alien, UFO dan kemunculan makluk luar angkasa lainnya menjadi objek yang sangat menarik untuk dikaji, ditonton dan bahkan dinanti-nantikan kemunculannya J J J .

Film-film yang memberikan ide terdapatnya kehidupan di luar angkasa menjadi fim-film yang sangat menarik perhatian dan laku keras di pasaran. Yang menyedihkan mungkin saja banyak orang-orang Kristen yang percaya dengan imajinasi ini. Pertanyaannya benarkah terdapat kehidupan lainnya di luar angkasa sana? Sangat disayangkan sampai dengan sekarang belum ada bukti kuat tentang keberadaan makluk ruang angkasa. Bahkan para astronom pun masih belum percaya tentang imajinasi ini karena masih belum ada bukti secara ilmiah. Mereka bahkan menggambarkan alam semesta ini sebagai ruang yang sangat gelap, sampai-sampai ada teori yang memunculkan ide jangan-jangan gelapnya semesta ini terjadi karena adanya materi gelap yang menyelimuti alam semesta. Benarkah? Tentu saja tidak!! gelapnya semesta ini memang terjadi karena ketiadaan cahaya dan tanpa cahaya tidak mungkin ada kehidupan.

Bagaimana kita mengkonfirmasi kebenaran ini? Firman Tuhan setidaknya memberi jawaban dasar atas segala sesuatu di alam semesta ini, tidak sempurna tetapi ada dasar yang jelas dan pasti. Perhatikan di Kejadian pasal 1 ayat 1 dan 2. Disitu untuk pertama kalinya muncul 6 kata benda yaitu bumi, air (mayim), kegelapan (we-hosek), Allah  dan Roh Allah (Elohim we-ruah).  Empat kata benda pertama di atas dideskripsikan sebagai benda yang tidak begerak dan diliputi dengan kegelapan. Gelap (kho-shek) didefinisikan oleh kamus Strong Ibrani Yunani sebagai ketiadaan terang, juga secara kiasan berarti kesengsaraan, kehancuran, kematian, kesedihan, kejahatan, dan ketidakjelasan. Sementara dua kata benda berikutnya yaitu Allah dan Roh Allah memiliki karakteristik sebagai benda yang bergerak, hidup dan dijelaskan sebagai yang menciptakan empat benda lainnya. Dari firman Tuhan ini dapat dipahami bahwa kegelapan identik dengan kematian tanpa kehidupan, sedangkan Allah identik dengan terang, hidup & yang menghidupkan.

Jika kita membaca secara teliti tentang penciptaan segala sesuatu, kita akan menemukan bahwa hanya di planet bumi sajalah Tuhan menciptakan makluk yang hidup, sedangkan jauh di luar sana, di angkasa tidak disebutkan di dalam Alkitab ada kehidupan apapun di dalamnya. Yang ada hanyalah benda mati yang diciptakan dan ditaruh oleh Allah untuk menghiasi langit, untuk berfungsi sesuai dengan maksud Tuhan menciptakannya. Kamus Mounce menjelaskan bahwa langit adalah wilayah di atas bumi tempatnya bintang-bintang, udara dan benda-benda lainnya.  Di hari berikutnya kita akan mendalami bagaimana Allah menciptakan benda-benda langut termasuk bintang-bintang sebagai penerang di malam hari.  (Baca Terciptanya Waktu)

Kondisi gelap dan terang juga memberikan gambaran kehidupan manusia. Manusia tanpa Roh Allah yang adalah terang pada dasarnya masih hidup di dalam kegelapan yang identik dengan kesengsaraan, kehancuran, kematian, kesedihan, kejahatan dan ketidakjelasan. Tanpa Roh Allah manusia hidup tanpa pengharapan, hidup di dalam kejenuhan, cenderung melakukan kejahatan dan pada akhirnya menuju kepada kematian kekal.  Namun manusia yang memiliki Allah, memiliki terang yang identik dengan kehidupan.

Bagaimana manusia dapat memiliki terang? Hanya dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, seseorang dapat menerima Roh Allah yang menghidupkan (Efesus 1:13). Yesus Kristus yang adalah terang yang sejati diwakili oleh Roh Kudus hadir di dalam kehidupan seseorang yang percaya kepadaNya.  Roh akan memberikan kehidupan dengan menuntun orang percaya keluar dari kegelapan, memberikan kekuatan, sukacita dan keselamatan yang kekal. Tinggal di dalam terang yang sejati otomatis menyingkirkan kegelapan selama-lamanya.

Inspirasi : Seperti apakah hidup Anda? Sudahkah Roh Allah tinggal di dalam hidup Anda? Sudahkah memiliki Yesus Kristus sang terang yang sejati? (ZK)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments