Renungan

PRINSIP AYUB MENGHADAPI TANTANGAN

320views

Bacaan: Ayub 1:1-22

“Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.” (Ayub 42 : 2)

Ada satu suku di pedalaman Afrika yang memiliki cara  unik untuk melatih anak-anak lelaki mereka. Supaya mereka  diterima dan diakui sebagai  pria dewasa maka mereka harus melewati satu tantangan  yaitu di tinggal sendirian di hutan belantara. Tidak sedikit yang pulang dengan kegagalan tetapi ada juga yang memiliki kemampuan bertahan dan berhasil dalam tantangan  tersebut. Berbicara tentang tantangan, di dalam Alkitab mungkin Ayub menjadi contoh orang yang mengalami tantangan hidup yang begitu hebat. Tapi kita berdecak kagum karena Ayub dapat mengatasi kesulitannya. Ayub mengalami kemenangan dalam hidupnya.

Saudara, mempelajari kitab Ayub saya melihat lima prinsip hidup yang dipegang Ayub yang menjadi pijakan baginya dapat melewati semua tantangan hidup :

1). Ayub memiliki karakter yang kuat dan dia berpegang teguh untuk memiliki karakter yang kuat itu. Saya menyakini bahwa beberapa kualitas karakter jika dikembangkan seperti senjata yang ampuh menghadapi musuh. Atau bagai pijakan yang kokoh yang membuat kita mampu bertahan pada sikap mental yang benar sebagai seorang pemenang. Orang yang memiliki karakter yang kuat setidaknya memiliki dua ciri utama yakni daya tahan dan harapan. Ayub memiliki keduanya.

2). Ayub mengetahui “gambaran besar” kehidupan bahwa semua yang terjadi ada maksud Tuhan didalamnya.

Seringkali kita begitu mudah berkata, “Ah, jelek sekali nasibku, betapa malangnya aku.” Terlalu cepat kita merasakan putus asa dan mengeluh, menjadi tidak sabar dan segera menjatuhkan penghakiman atas diri sendiri. Ayub benar-benar pribadi yang langka, dalam Ayub 1:21 dia berkata: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” ini ungkapan seseorang yang bijak melihat kehidupan ini.

3). Ayub melihat kesulitan sebagai tantangan bukan halangan.

Seseorang yang memiliki prinsip ini akan memberi respo yang positif dengan ucapan syukur dan memuji Tuhan.  Jadi penting memiliki cara pandang yang benar/positif, agar dapat bertahan. Elifas (pasal 4) mengatakan jangan-jangan kesulitan ini datang karena dosanya Ayub. Tetapi Ayub menyadari bahwa ujian membuatnya menjadi seperti emas.  Karakternya semakin terlihat.”  (band.Ayub  23:10).

4). Ayub mengenali titik kritis pribadinya.

Dalam masa penderitaannya Ayub pernah mengutuki hari kelahirannya . Dia merasa tidak sanggup lagi, dia berputus asa sampai tidak ingin dilahirkan di dunia ini. Tetapi dia tidak berlarut larut dalam kelemahannya. Dia segera bangkit dan  menyesali semua kelemahannya. Saudara, kita harus tahu titik kritis dalam kehidupan kita karena Iblis bisa memakai hal itu membuat kita berdosa kepada Tuhan.

5). Ayub mampu melihat prioritas hidupnya.

Ayub mampu melihat bahwa prioritas hidupnya yakni untuk menyenangkan hati Tuhan dan bukan harta atau kekayaan. (Iyan Satar)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments