Bacaan: Filipi 1 : 21 – 30
“Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,”(Filipi 1 : 27)
Dengan jujur kita harus mengakui, kadang-kadang kita di cemooh dan diejek oleh dunia ini, bukan karena kebenaran Injil Kristus, tetapi karena hidup kita tidak berpadanan atau tidak sesuai dengan Injil Kristus.
Sikap kita sering kali lain di gereja, lain di rumah. Lain di pelayanan, lain di pekerjaan.
Lain di mulut, lain di hati. Lain kata, lain perbuatan. Lain yang di kotbahkan, lain yang dilakukan. Intinya, seringkali hidup kita tidak sesuai dengan Injil Kristus.
Salah satu tokoh Kristen yang sangat berpengaruh di abad 21 menurut Majalah Times tahun 2005, almarhum Pdt. Dr. John Stott, menyatakan, “Tantangan dan hambatan terbesar dalam penginjilan, bukanlah masalah metode atau cara, tetapi tantangan terbesarnya adalah hidup kita tidak serupa dengan Kristus yang kita kabarkan.”
Filipi 1:27 dalam terjemahan NIV dikatakan,
“Whatever happens, conduct yourselves in a manner worthy of the gospel of Christ….”
“Whatever happens”, apapun yang terjadi, bagaimana pun yang terjadi, hiduplah sesuai dengan Injil Kristus. Jadi, tidak ada alasan atau dalih apapun bagi orang Kristen untuk hidup tidak sesuai dengan Injil Kristus.
Dengan kata lain, Rasul Paulus ingin mengatakan, jika engkau sungguh-sungguh murid Kristus, buktikan dan tunjukkanlah dalam perkataanmu, dalam tindakanmu, dalam pelayananmu, dalam pekerjaanmu, dalam keluargamu, dalam hidupmu sehari-hari.
Dunia ini tidak bisa diubah hanya dengan kata-kata, dunia ini membutuhkan teladan hidup yang nyata. Banyak orang yang berani berkata: “Dengarkanlah nasihatku! Dengarkanlah khotbahku! Turutilah ajaranku!. Tetapi sedikit sekali orang Kristen yang berani berkata seperti rasul Paulus, “Turutilah teladanku!” (1 Korintus 4:16).
Inspirasi : Kita tidak mungkin hidup berpadanan dengan Injil, atau meneladani Kristus hanya semata-mata mengandalkan kekuatan, tekad dan komitmen diri sendiri. Kita membutuhkan anugerah dan kekuatan Tuhan, supaya dapat menjadi teladan, seperti Rasul Paulus. (WS)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :