Bacaan : I Tesalonika 5 : 15 – 16
“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (I Tesalonika 5:16-18)
Sebagai anak-anak Tuhan, sukacita, doa dan ucapan syukur kita seharusnya tidak naik turun berdasarkan situasi dan perasaan. Menaati ketiga hal ini: bersukacita, berdoa & mengucap syukur seringkali tidak sesuai dengan kecenderungan alamiah manusia. Tetapi jika kita secara sadar memutuskan untuk melakukan apa yang telah Allah katakan, maka kita akan melihat orang lain, situasi, kondisi yang kita alami dengan persfektif yang baru, sehingga kita akan lebih mudah untuk bersukacita, berdoa dan mengucap syukur.
Paulus mengajar kita untuk mengucap syukur dalam segala sesuatu dan pada setiap waktu. Merupakan kondisi yang umum terjadi pada zaman Paulus, bahwa kekristenan merupakan kepercayaan yang baru. Bagi banyak orang baik dari bangsa Yahudi, Yunani atau Romawi, kekristenan sulit mereka terima.
Gereja di Tesalonika terdiri dari campuran antara orang Yahudi dan bukan Yahudi. Tentu dalam kondisi tersebut orang Kristen mengalami banyak tantangan. Kata Kristen berasal dari bahasa Yunani Christos yang artinya pengikut Kristus. Orang di sekitarnya berpendapat bahwa orang Kristen adalah pengikut orang yang mati disalibkan. Oleh karena itu Paulus memberi dorongan agar mereka tetap bersukacita dalam segala hal.
Sukacita adalah pengalaman yang ditandai dengan perasaan puas dan penuh kepercayaan yang dalam, apapun keadaan yang harus kita hadapi. “Kondisi barak dalam kamp konsentrasi kami di Ravensbruck sangat buruk. Ketika kami tiba di sana, saya berkata kepada Betsie, saudara saya, bahwa saya tidak tahan dengan kutu-kutu busuk yang ada di kasur dan selimut kami yang kotor. Ia menjawab: “Kita harus mengucap syukur dalam segala hal, juga untuk kutu-kutu itu.” Betsie benar. Karena kebanyakan kutu busuk di barak kami, sipir menjaga jarak dengan barak, sehingga kami dapat melakukan penelahaan Alkitab tanpa takut ketahuan.” (Corrie Ten Boom, Each New Day). Dalam keadaan seburuk apapun, kita dapat tetap mengucap syukur.
Inspirasi: Ingatlah, bahkan di tengah-tengah kesulitan, Allah memegang kendali. Ia selalu bersama kita. Berbicaralah kepada-Nya dengan sukacita dalam doa dan ucapan syukur. ( R )
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
- [maxbutton id=”4″ ]
- [maxbutton id=”5″ ]
- [maxbutton id=”6″ ]
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut ini: