PUJIAN ADALAH SEBUAH UJIAN
Bacaan : Ayub 1 : 8
“ Lalu bertanyalah Tuhan kepada Iblis : “ Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub ? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” (Ayub 1 : 8)
Siapa yang tidak senang apabila mendapat pujian? Siapa yang tidak merasa bangga mendapat sebuah pujian? Siapa yang tidak tersenyum-senyum sendiri ketika dipuji ?
Pernahkan kita mendengar atau membaca sebuah peringatan “Pujian adalah sebuah Ujian”. Respons dari menerima pujian hanya ada 2, pertama mengucap syukur kepada Tuhan dan termotivasi untuk lebih baik lagi dan kedua menjadi sombong dan memegahkan diri.
Dalam bacaan hari ini kita belajar dari Ayub, ketika Tuhan memujinya dan mengatakan seperti dalam ayat mas kita hari ini, lalu pujian dari Tuhan itu berubah menjadi sebuah ujian yang sangat berat. Dalam sehari semua hartanya ludes, semua anak-anaknya meninggal. Kemudian Tuhan memuji Ayub lagi, dan ujian berikutnya adalah dia dicemooh oleh orang-orang dekat, menjadi sakit bahkan sepertinya sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup. Namun dalam semua ujian itu, Alkitab menulis bahwa Ayub tidak berbuat dosa dan marah kepada Tuhan, bahkan Ayub memuji Tuhan untuk kasihNya. Dalam hidup kita hal-hal semacam ini sering terjadi, pertanyaannya apakah kita mau belajar menjadi seperti Ayub. Kalau pada akhirnya Tuhan memulihkan keadaan Ayub, memberikan kepadanya dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu dan memberkati Ayub dalam hidupnya, itu karena kesetiaannya.
Inspirasi : Ingatlah dibalik pujian pasti ada ujian, dan di balik ujian pasti ada pujian. Ketika kita dipuji, tetaplah rendah hati. Ketika kita diuji, tetaplah bertahan dalam iman. Pujian membesarkan hati, Ujian memurnikan Iman. (WS)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :
