Renungan

TETAP SETIA

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
562views

TETAPLAH SETIA

Bacaan: Ayub 1

katanya: “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.”

(Ayub 1 :.21-22)  

Kitab Ayub adalah adalah salah satu kitab puisi, bukan fiksi.  Ayub adalah orang yang nyata, di tempat yang nyata, dan menderita kesengsaraan yang nyata (Yehez. 14:14-20).

Ayub tidak tahu apa-apa tentang tantangan iblis kepada Allah dan tidak tahu bahwa musuh sedang memakainya sebagai alasan untuk memfitnah Tuhan. Ayub juga tidak tahu bahwa Tuhan sedang memakai penderitaan-penderitaannya untuk mengalahkan iblis. Umat Allah adalah prajurit-prajurit di medan perang. Tetapi ada saatnya mereka adalah medan perang itu sendiri.

Orang sering mengatakan bahwa kitab ini membahas pertanyaan “Mengapa orang saleh menderita”. Tetapi sebenarnya temanya lebih dalam dari itu. Iblis menuduh Ayub melayani Tuhan hanya karena Tuhan memberkatinya. Sayangnya, pada masa kini masih banyak orang yang berpikir dan memiliki konsep seperti ini—orang-orang dengan ‘iman komersil’ yang berkata kepada Tuhan,”Jika Engkau memberkati aku, aku mau melayani-Mu”. “Jika Tuhan mengasihi aku, maka aku akan selalu berhasil dan diberkati secara materi.”

Jika kita percaya kepada Tuhan hanya karena kita diberkati, kedangkalan iman kita akan nampak ketika ada ‘ujian’ (Matius 7:24-27; 13:20-21). Iman yang tidak teruji tidak dapat dipercaya (Yakobus 1:1-8).

Yang penting bukanlah banyaknya jawaban atas pertanyaan “Mengapa orang benar menderita” yang kadang menjadi perdebatan, tetapi “Apakah Allah layak menerima ibadah dan pelayanan kita? Atau haruskah Ia ‘membeli’ kita dengan berkat-berkat-Nya? Iblis bukan saja memfitnah Ayub, tetapi juga memfitnah Allah. Ia sedang berkata,”Tuhan tidak akan mendapat pengikut jika tidak memberkati mereka”.

Apakah saat ini saudara sedang ‘menderita’ (sakit/rugi/ditipu dalam usaha/difitnah, kekurangan, dsb.) dan mengalami berbagai kemalangan? Tetaplah tekun di dalam Tuhan dan setia di tengah pencobaan, dan jangan berpaling dari Tuhan.

“Saya memiliki sejuta pertanyaan untuk diajukan kepada Tuhan; tetapi ketika saya bertemu dengan-Nya, semuanya hilang dari pikiran saya; dan hal itu tidak akan menjadi masalah” (Christopher Morley).

Inspirasi: Ketika iblis menuduh saudara di hadapan Tuhan (atau diri sendiri) ingatlah bahwa Yesus adalah Pengacara yang membela kita di sorga; serahkanlah kasus saudara kepada-Nya (Roma 8:31-39), dan tetap setia. (WW/R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response