Renungan

APA YANG ADA DI TANGANMU ?

902views

Bacaan: Keluaran 4:1-5

TUHAN berfirman kepadanya: “Apakah yang di tanganmu itu?” Jawab Musa: “Tongkat.” Firman TUHAN: “Lemparkanlah itu ke tanah.” Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya.”  (Keluaran 4 : 2-3)

Ketika Musa mempertanyakan panggilan Allah terhadap dirinya, ia ragu. Bagaimana jika orang tidak mau mendengar, apakah ia mampu atau tidak, dan merasa tidak memiliki apa-apa. Allah meminta Musa untuk menggunakan apa yang ada di tangannya — sebuah tongkat, yang biasa ia gunakan untuk menjaga domba-domba milik mertuanya. Tuhan ingin Musa menggunakannya untuk membebaskan bangsa Israel keluar dari Mesir.

Hal ini juga terjadi ketika Daud mengalahkan Goliat. Ia menggunakan batu-batu kecil yang saya percaya juga ada di tangannya saat menggembalakan domba.

Ketika murid-murid kesulitan untuk memberi makan 5,000 orang lebih, seorang anak kecil memberikan bekal yang ada di tangannya.

Apa yang saudara ingin sekali lakukan tetapi tidak tahu bagaimana memulainya? Atau sementara ada banyak hal yang harus dikerjakan sehingga sulit untuk melakukannya?  Allah tidak pernah memberikan sesuatu secara random, bahkan berbagai pengalaman dalam tiap segi kehidupan kita.

“Do what you can, with what you have, where you are” (Theodore Roosevelt). Lakukan apa yang saudara dapat lakukan, dengan apa yang saudara miliki, di tempat saudara saat ini. Allah ingin kita menikmati hidup ini, dengan apa yang kita miliki.

Sering kali kita tergoda menunggu sampai memiliki uang, kemampuan yang cukup, kesempatan atau situasi yang terbuka, atau bahkan mood yang tepat, cukup kuat, cukup berani, sampai ada hal yang lebih besar, atau sampai ada orang yang memperhatikan apa yang kita lakukan. Walaupun kita memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa, waktu tidak berhenti berjalan. Dan sementara ‘menanti saat yang tepat’, akhirnya kita tidak melakukan apa-apa.

Ibu Teresa mengawali pelayanannya karena  ia tahu bahwa menolong orang miskin adalah ‘passion’nya. Ia melakukannya dengan setia dan memberikan dirinya  kepada mereka. Ia tidak memulai saat namanya sudah terkenal. Ia tidak menunggu sampai situasinya kondusif, jumlah uang yang ia miliki cukup, apakah ada orang-orang yang memperhatikan atau tidak.

Saya percaya ia hanya melakukan apa yang Tuhan taruh di hatinya dan mengikuti panggilan hatinya. Mengambil kesempatan yang ada dan membuat perbedaan dalam hidup orang lain.

Inspirasi: Apa yang sudah Tuhan tempatkan di tangan kita (kemampuan, ketrampilan, materi, kesempatan, pengalaman, dan sebagainya)? Mari kita gunakan untuk memberkati orang lain, di mana pun kita berada. (R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response