Bacaan : 1 Korintus 12 : 20 – 25
Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
(1 Korintus 12 : 22)
Pentingnya menghargai anggota tim, bahkan mereka yang paling lemah merupakan pelajaran yang utama. Kisah berikut ini dapat menolong kita mengerti.
Setelah Sir Edmund Hillary bersama Tenzing Norgay (pemandu/sherpa),kembali dari puncak Mount Everest, hampir semua reporter dunia berebut mewawancarai Sir Edmund Hillary dan hanya ada satu reporter yang mewawancarai Tenzing Norgay, berikut cuplikannya :
Reporter : “Bagaimana perasaan Anda dengan keberhasilan menaklukkan puncak gunung tertinggi di dunia?”
Tenzing Norgay : “Sangat senang .”
Reporter : “Anda kan seorang Sherpa (pemandu) bagi Edmund Hillary, tentunya posisi Anda berada di depan dia, bukankah seharusnya, Anda yang menjadi orang pertama yang menjejakkan kaki di puncak Mount Everest?”
Tenzing Norgay : “Ya, benar sekali . Pada saat tinggal satu langkah mencapai puncak, saya persilahkan dia (Edmund Hillary) untuk menjejakkan kakinya, dan menjadi orang pertama di dunia yang berhasil menaklukkan Puncak Gunung Tertinggi di dunia .”
Reporter : “Mengapa Anda lakukan itu?”
Tenzing Norgay : “Karena itulah IMPIAN Edmund Hillary, bukan impian saya . Impian saya hanya lah berhasil membantu dan mengantarkan dia, meraih IMPIAN- nya …”
Di dalam hidup ini ada banyak orang seperti Tenzing Norgay. Mereka ini cukup berbahagia dengan memberikan pelayanan, dengan membantu orang lain mencapai impiannya.
Mereka merasa cukup menjadi “orang-2 yang bertepuk tangan saja dipinggir jalan .”
Inspirasi : Jika saudara pahlawannya, apakah selama ini saudara menghargai mereka yang menjadikan saudara pahlawan dalam tim ? Mereka yang kelihatan tidak penting seharusnya merupakan anggota yang memerlukan perhatian. (WS)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :