Renungan

BERANI BERSIKAP ADIL

133views

Bacaan : Amsal 24:19-26

“Siapa berkata kepada orang fasik: “Engkau tidak bersalah”, akan dikutuki bangsa-bangsa, dilaknatkan suku-suku bangsa.” (Amsal 24:24)

Dalam sebuah situs bertajuk Hymne Politik dikutip pepatah jaman lampau yang konon diucapkan oleh seorang pengacara Romawi berbunyi: “Keadilan yang tertinggi adalah ketidakadilan yang tertinggi.” Adakah ini terbukti? Berbagai fakta, komentar dan tulisan media yang sering menjadi pemberitaan utama, mungkin adalah jawabannya.

Yang benar dapat disalahkan dan yang salah dibenarkan. Seorang penulis menyebutkan zaman ini sebagai abad abnormal karena yang normal (adil) tidak berlaku lagi. Namun Alkitab menulis bahwa fakta ini sudah terjadi pada zaman-zaman dahulu termasuk zaman Salomo. Aksi ketidakadilan jelas mengundang reaksi keras dari semua orang, baik individu maupun institusi yang mencintai keadilan. Setiap orang yang sehat pasti melihat dan berusaha menghindari virus penyakit ketidakadilan.

Ketidakadilan akan dikutuki atau dilaknatkan oleh semua orang. Sebenarnya mengerikan. Tetapi rupanya kepekaan hati nurani sudah dibutakan oleh ilah zaman, sehingga celaan dan kecaman masyarakat dianggap sepi. Menyinggung kenyataan ini sampai ada orang yang mempelesetkan syair lagu Maju Tak Gentar Membela yang benar menjadi membela yang bayar.

Tetapi nada sinis inipun sepertinya tidak digubris. Sungguh menyedihkan bahwa sementara masih ada sejumlah orang ingin menegakkan keadilan, makin banyak orang yang berupaya menekan dan menindasnya. Mereka yang mau melakukan keadilan malah diadili. Tetapi Allah yang Mahasuci dan Mahaadil, tentu saja tidak tinggal diam. Sebab apa yang ditabur orang itulah yang akan dituainya (cf. Galatia 6:7).

Seorang hakim Kristen, pernah mengakui ini sebagai tantangan berat. Namun karena ia mempunyai prinsip, keadilan harus ditegakkan, ia siap diperlakukan tidak adil atau dipecat sekalipun. Memang seperti kata Yesus, barangsiapa mengikut Dia, siap pikul salib. “Berbahagialah mereka yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya kerajaan sorga.” (Matius 5:10). Mari kita mulai berlaku adil mulai dari keluarga, pelayanan dan usaha pekerjaan kita.

Inspirasi: Bersikap adil mendatangkan berkat, bersikap tidak adil mendatangkan bencana. Pilihan ada di tangan saudara masing-masing, mana yang akan kita pilih. (Boy Borang)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response