Bacaan 1 Samuel 17 : 3 – 11
“ Ketika Saul dan segenap orang Israel mendengar perkataan orang Filistin itu, maka cemaslah hati mereka dan sangat ketakutan.” (1 Samuel 17 : 11)
Pada saat Goliat menantang pasukan Israel, seluruh pasukan merasa gentar melihat raksasa Filistin itu, termasuk Saul, sang raja yang diurapi. Hal ini terjadi berulang kali selama 40 hari. Setiap pagi dan sore, raksasa Filistin ini tampil untuk menantang dan mempermalukan pasukan Israel.
Siapa yg berani menghadapi Goliat? Itulah pengumuman yang selalu disampaikan oleh raja Saul, namun tidak ada yang berani maju meskipun Goliat terus mengejek pasukan Israel bahkan menghina Tuhan. Namun jika kita teruskan membaca perikop yang dibaca hari ini, kita akan sampai pada bagian yang menjelaskan Daud, si remaja penggembala itu, yang datang dan merasa terganggu dengan ocehan dan tantangan Goliat.
Daud bukan hanya marah mendengar ejekan Goliat, namun ia berani menghadap Saul untuk minta ijin maju menghadapi Goliat. Saul pun sangat ragu melihat Daud. Ia berkata bahwa Daud tidak mungkin menghadapi Goliat. Saul bahkan menjelaskan fakta-fakta yang menguatkan bahwa Goliat jauh lebih hebat. Ia mengatakan bahwa :
Daud masih muda, Goliat sudah berpengalaman;
Daud tidak pernah berlatih militer, Goliat sejak muda sudah berperang.
Namun Daud justru bercerita bagaimana ia menghadapi singa dan beruang, Daud juga menegaskan bahwa Tuhan telah melepaskan dirinya dari cakar singa dan beruang. Dia sadar betul bahwa kemampuannya menghadapi singa dan beruang bukan karena kekuatannya sendiri, tapi karena Tuhan sudah menolong dia. Akhir kisah ini kita semua sudah tahu bahwa Daud kemudian mengalahkan Goliat.
Inspirasi : Saat ini, tantangan akan semakin besar. Mari belajar dari Daud bahwa seberapa besar tantangan yang kita hadapi, Tuhan lebih besar dari semua tantangan itu. (WS)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :