ENGKAU BESERTAKU DALAM LEMBAH KEKELAMAN
Mazmur 23 : 4
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Lembah kekelaman, apa itu? Tentu bukan tempat yang menyenangkan. Apakah Sang Gembala Agung akan menggembalakan kita ke lembah kekelaman ? Tentu tidak. Sang Gembala Agung akan menggembalakan kita ke padang yang berumput hijau dan mata air yang tenang, tempat yang aman, berkecukupan, dan menyenangkan.
Tetapi mengapa pemazmur berkata tentang berjalan dalam lembah kekelaman ?
Saudaraku, nats di atas bukan berarti bahwa Sang Gembala Agung membawa kita ke lembah kekelaman, tetapi oleh kesalahan atau kelemahan atau kebodohan, kita membawa diri sendiri jatuh dalam lembah kekelaman, kesulitan, masalah, bahkan bahaya.
Ya, nats di atas berbicara tentang kejatuhan kita oleh kesalahan sendiri. Namun mari perhatikan bagaimana sikap Sang Gembala Agung yaitu Tuhan Yesus Kristus, tidak berdiam diri dan menyalahkan kita. Kemudian berkata : salah sendiri, sudah dikasih tahu” atau “dasar kepala batu, biar tahu rasa”… Tidak ! Tuhan Yesus tidak melakukan seperti itu.
Perhatikan Mazmur 23 secara keseluruhan, di ayat 1 – 3 saat keadaan baik, Sang Gembala dituliskan dengan kata ganti orang ketiga “Ia” seolah hanya mengawasi dan mengarahkan dari jauh, tetapi pada nats di atas, ayat 4, Sang Gembala dituliskan dengan kata ganti orang kedua “Engkau” dan “Mu” menunjukkan bahwa Sang Gembala langsung turun tangan menolong si domba yang sedang berjalan dalam lembah kekelaman.
Seperti itulah Tuhan Yesus. IA tidak pangku tangan, berdiam diri, atau hanya mengawasi saat kita jatuh dalam masalah, sekalipun itu karena kebebalan kita sendiri. Tuhan Yesus langsung turun tangan menyertai dengan gada dan tongkatNya.
Gada adalah perlindungan melawan semua ancaman bahaya pada si domba, tongkat gembala yang ujungnya melengkung atau melingkar, membantu meraih dan membebaskan domba dari jalan yang berbahaya. Gada dan tongkatNya menjaga dan membebaskan kita dari masalah kita.
Tuhan Yesus, gembala kita, tidak akan tinggal diam saat kita jatuh dalam masalah, sekalipun itu karena kebebalan kita, IA begitu mengasihi kita sehingga langsung turun sendiri menjaga dan membebaskan kita.
Inspirasi : Karena itu, jangan ragu dan malu, dalam lembah kekelaman kita, mari datanglah padaNya, berserulah padaNya, maka Yesus Sang Gembala pasti menolong dan menjagai kita. Haleluya, kita punya Tuhan Yesus Dialah Gembala kita. (Charles Ratulangi)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :