Renungan

KUASA ALLAH NYATA DALAM KELEMAHAN KITA

146views

Bacaan: Keluaran 4: 10-17

Lalu kata Musa kepada TUHAN :”Ah Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.” (Keluaran 4 : 10)

Berkali-kali Musa memberi alasan ketika Allah memintanya untuk membebaskan bangsa Israel dari Mesir. Menurut Musa,  ia bukan orang yang tepat, karena tidak pandai bicara.

Musa takut bahwa tugasnya tersebut justru  akan mempermalukan dirinya sendiri dan Allah. Walaupun berkali-kali pula Allah terus menguatkannya dan berjanji akan menyertai dan mengajarkan Musa apa yang harus dikatakan olehnya (ay.12).

Mudah bagi kita untuk terfokus pada kelemahan kita. Jika Allah mengijinkan kita melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kelemahan kita, Ia ingin agar kita taat, mau dipakai oleh Allah, bergantung pada Allah dan membiarkan Ia menolong kita dan memberikan kemampuan yang dibutuhkan.

Theodore Roosevelt (1858-1919), presiden AS ke 26, merupakan pemimpin yang hebat, tangguh dan seorang diplomat yang trampil. Sebagai seorang yang lahir dari keluarga kaya dan terpandang, ia lulus Harvard University tahun 1880 dan merupakan anggota kelompok sosial yang sangat prestisius “Phi Beta Kappa”.

Pada awalnya tidaklah demikian. Ketika masih anak-anak, ia sakit-sakitan, sejak lahir penglihatannya kurang baik, punya penyakit asma, dan lambung sehingga ia kecil dan kurus. Ia juga gugup dan penakut. Ketika usia 12 tahun, ayahnya berkata,’Nak, otakmu cerdas, tapi tubuhmu payah. Kau harus melatih tubuhmu karena tanpa tubuh yang kuat otakmu tidak akan mencapai potensi maksimal.’

Perkataan ayahnya mendorong Roosevelt untuk melatih tubuhnya. Ia mengikuti body building, dayung, mendaki gunung, serta berkuda. Walaupun matanya lemah, ia menjadi pemburu yang ulung, pembaca yang memiliki wawasan yang sangat luas, dan seorang pelukis yang terampil. Dan akhirnya menjadi orang no.1 di AS pada masanya.

Apakah Saudara  sedang bergumul dengan rasa tidak percaya diri dan  merasa tidak mampu? Tidak ada seorang pun yang disebut gagal, jika ia berani mencoba sesuatu yang berharga dan membiarkan Allah melakukan sesuatu melalui kelemahan kita.

Renungkan: Jika Allah meminta kita untuk melakukan suatu tugas, Ia akan memperlengkapi kita sehingga tugas itu dapat kita selesaikan. Yang Dia minta hanyalah ketaatan dan kesetiaan kita dalam melakukannya. (R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response