PEMIMPIN ROHANI & INTERAKSINYA
Bacaan : Mazmur 119:57-64
“Aku bersekutu dengan semua orang yang takut kepada-Mu, dan dengan orang-orang yang berpegang pada titah-titah-Mu.” (Mazmur 119 : 63)
Konon, Adolf Hitler adalah seorang Kristen. Di awal karirnya, sering pidatonya merujuk pada kekristenan. Ray Comfort, penulis buku ‘Hitler, God and the Bible’ menuliskan kata-kata yang pernah diucapkan Hitler, “I am going to restore the glory.” ia juga berkata, “I believe I am acting in the sense of the Almighty Creator.” Namun, fakta sejarah berbicara lain, ia berbalik menentang kekristenan dan terjadilah tragedi Holocaust, pembunuhan masal kaum Yahudi yang sangat terkenal itu. Kalau dia lebih banyak bergaul dengan Tuhan dan berinteraksi dengan orang yang mengasihi Tuhan dia tidak akan menjadi diktator yang kejam melainkan menjadi pemimpin yang baik dan diliputi oleh kasih Kristus. Sayang, hal itu tidak terjadi. Ini menunjukkan bahwa ia bukan orang percaya.
Berbeda dengan pemazmur. Ia membangun komunikasi, bersekutu dengan orang-orang yang takut (menghormati) Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan mutlak berpegang pada kebenaran firman-Nya. Salomo juga menyatakan prinsip yang sama, “Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” (Amsal 1:7). Pengaruh suatu komunitas terhadap individu seseorang memang sangat besar.
Seorang pemimpin rohani membutuhkan atmosfer yang membangun dirinya dengan berinteraksi dengan siapa saja, termasuk orang-orang yang belum mengenal Kristus, dalam rangka pelayanan. Tetapi ia tetap memerlukan kumpulan orang benar untuk menjaga hidupnya sebagai hamba Tuhan. Sebagai pemimpin, sadar atau tidak, banyak orang sedang menilai perilaku dan gerak-gerik kita. Oleh karena itu kita perlu memiliki mutual community, sebuah tim yang saling melengkapi. Mereka diperlukan untuk membantu, mendukung, menilai, memberi kontribusi dan menjagai kita. Siapa mereka? Itulah keluarga kita, sahabat seiman, kelompok pemuridan, tim pelayanan dan siapa pun yang ditempatkan Tuhan di sekitar kita.
Inspirasi: Dengan siapa seorang pemimpin rohani berinteraksi, merupakan salah satu variabel penentu keefektifan kepemimpinannya. (BB)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :