PUSAT LATIHAN LPMI ANGKATAN 10
Latihan membawa perubahan, itulah motto setiap latihan yang diadakan oleh LPMI. Dari tahun ke tahun, kebutuhan Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia untuk mengembangkan pelayanan yang lebih luas dan kuat sangat terasa. Kebutuhan ini terasa semakin kuat dengan adanya beberapa perwakilan baru yang menurut rencana akan di buka. Untuk mengingat kasih setia Tuhan yang telah kami alami, kisah ini ditulis kembali.
Setelah acara besar “Jakarta’88” dibukalah masa Pusat Latihan ini, tepatnya pada tanggal 1 September 1988 bertempat di Ruang serba guna GIA Pegangsaan. Tampil menyampaikan kesaksian mewakili para siswa Bambang Siswanto, Peserta Latihan dari Jogjakarta. Juga Saudara Erwin seorang mahasiswa Tehnik Universitas Indonesia. Dorongan Firman Tuhan disampaikan oleh Direktur nasional LPMI Drs. Agus Bale Lay.
Keesokan harinya kami langsung menuju tempat Retreat MASADA di daerah Cisarua-Bogor, Berkenalan dengan para mentor/Pelatih yang akan menolong kami selama masa Latihan. Ada 4 kampus yang saat itu dipersiapkan menjadi tempat kami melayani. Antara lain :
Universitas Indonesia : Sebagai pelatih Ir. Adri Lombogia dengan siswa : Ir. Vicky Moniaga, Prayitno Dwi Nugroho SH, Jaya Siaga dan Wilfred Soplantila. Sedangkan Dra. Adel Kansil menjadi pelatih untuk para wanita : Dra.Johanna Margo Tahalele, Ita Nurchayani SH, Lisma Simanjuntak dan Enny Hadiah.
Universitas Kristen Indonesia : Sebagai Pelatih Johny Tambariki AmAd dengan siswa : Jefry Kipuw, Drs Bambang Siswanto, Sumping Kudandang, Frans Rampoloji SH, Imanuel Nahak . Juga Direktur PLAA Karel Pattipeilohy M.Div menjadi pelatih untuk Pdt Elly Tilaar, Sedangkan Ibu Emma Pattipeilohy memimpin tim Wanita yaitu : Ibu Tilaar, Mariani Anggen, Ibu Yuli Jarollo.
Universitas Tri Sakti : Sebagai pelatih August Siwy dengan siswa : Gusti Yoseph SH, Joko Birowo, Andrew Gilong. Hana Sukamti memimpin tim wanita : Karsini, Ita Sekeon, Ani Sembiring, Elly Adam, Novi Wuwungan.
IKIP Jakarta : Drs Edi Prabowo memimpin : Abednego, Laazar Manuain, drs. Willy Pandensolang, Daniel Gagarin. Dra. Djenny Lengkong menjadi pelatih bagi Diah Purwanti SH, Claudia Purwanti, dra. Dewi Koutji, Etty Catur Wulan.
Pelatihan berjalan sangat ketat dengan disipilin yang tinggi. 3 bulan sekali dipilih Student Committee yang secara berturut turut dipimpin oleh Bambang Siswanto, Wilfred Soplantila dan terakhir oleh Willy Pandensolang. Setiap pagi para siswa diatur untuk piket membersihkan ruang kelas dan membantu Ibu Merry Nanlohy menyiapkan sarapan. 9 bulan terasa berjalan lambat, karena banyak tugas, hafalan, menulis ceramah, check out materi-materi pemuridan. Belum lagi setiap hari Jumat menyiapkan acara College Life untuk pertemuan rutin bagi para mahasiswa di Asrama Kebon nanas.
Ada Campus Classic bulan Desember, sekaligus Natal LPMI, diadakan di Aula UKI Cawang. Ada Leadership Training Class (LTC) Bulan Maret 1989 di kelas & aula UKI Diponegoro dan diakhiri dengan acara EXPLO’89 bertempat di Hotel Lembah Nyiur Cisarua. Tidak ada waktu untuk bersantai karena padatnya acara-acara pelatihan. Namun kami tahu bahwa semua itu menolong kami diperlengkapi dengan Pengetahuan, Ketrampilan dan yang terpenting adalah Sikap hati sebagai Hamba Tuhan. Acungan jempol bagi Direktur dan para pelatih/mentor yang membuat semua berjalan baik dan lancar.
Berikut beberapa Kesan dari teman-teman Angkatan 10 yang sempat terekam :
Bambang Siswanto : Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, ketika saya mengikuti Pusat Latihan Angkatan X, saya dibentuk bagaimana memiliki karakter seorang hamba Tuhan yang disiplin, memahami perbedaan dan berintegritas. Yang menolong saya sampai hari ini dalam pelayanan saya.
Diah Purwanti : Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, ketika saya mengikuti latihan angkatan ke 10 , saya dipersiapkan menjadi hamba Tuhan yang hanya bergantung sepenuh nya kepada Tuhan, bekerja secara tim dan menjaga kekudusan.
Gusti Yoseph : Ada rasa bangga sebagai anggota staf LPMI. Kekompakan dan kebersamaan tim pelayanan sangat terkesan. Apalagi komunikasi kekeluargaan diantara para staf senior dan yunior. staf senior selalu memberi motivasi dan menjadi inspirator bagi saya dalam pelayanan. Melatih iman saya untuk bergantung sepenuhnya pada Tuhan khususnya. Dalam usaha dana Explo.
Dalam pelatihan Angkatan ini, ada 2 teman dari Sabah Malaysia yang sama-sama dilatih. Sumping Kudandang dan Andrew Gilong. Mereka hanya mengikuti pelatihan selama 6 bulan saja. Jadi bulan Februari setelah LTC mereka harus Kembali ke negaranya.
Saat-saat yang ditunggu akhirnya tiba juga. 1 Juni 1989 hari wisuda itu tiba. Bertempat di Wisma Kana jalan Gondangdia wisuda dilaksanakan, dihadiri oleh Dr. Thomas Abraham Direktur wilayah Asia Tenggara pelayanan ini. Setelah itu kami Kembali ke wilayah masing-masing, walupun ada beberapa teman yang ditempatkan ke perwakilan lain sesuai dengan kebutuhan nasional.
Tahun tahun telah berlalu, namun kasih setia Tuhan tidak pernah layu. Setelah 32 tahun kami melayani, puji Tuhan semua dalam keadaan baik.
Sebuah syair karya drs. Agus Bale Lay Direktur nasional saat itu, telah digubah menjadi sebuah lagu oleh Joko Birowo salah seorang teman kami.
Tuhan kami bukanlah tukangnya,
Bukan arsitek pembangun Menara.
Kami sekedar pekerja.
Pengangkat pasir, pemikul batu
yang bertekat bahu membahu.
Membangun mendirikan bangunan rohani,
beralaskan keikhlasan hati kami.
Segala kemuliaan kami brikan padaMu.
SOLIDEO GLORIA (WS)
Jika saudara diberkati dengan Kisah di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :