Renungan

SHINING LIFE

145views

SHINING LIFE

Bacaan : Filipi 2:12-18

“Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tiada bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.” (Filipi 2 : 15)

Dalam sebuah artikel dijelaskan, “Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum bintang adalah obyek luar angkasa yang menghasilkan cahayanya sendiri (bintang nyata).”

Rasul Paulus mengambil gambaran orang percaya bagaikan bintang-bintang, karena bintang itu bercahaya. Ketika memandang ke langit di malam hari, manusia kagum dengan indahnya cahaya jutaan bintang. Bukankah setiap orang Kristen seharusnya bercahaya? Jemaat Filipi bagaikan bintang yang harus bercahaya di lingkungan komunitas lainnya. Mereka adalah orang-orang yang telah diselamatkan, sehingga hidup mereka sehari-hari harus terlihat nyata dan membawa pengaruh bagi orang lain. Mungkin saja di sekitar jemaat Filipi ada komunitas yang hidupnya bersifat duniawi (sebagai angkatan yang bengkok dan sesat hatinya). Mereka bersungut-sungut dan berbantah-bantahan. Orang semacam ini, mungkin mengatakan diri sebagai ‘Kristen’ namun bukan Kristen sejati.

Bagaimana mereka bisa berubah? Mereka perlu melihat orang Kristen yang sungguh-sungguh hidup dalam kebenaran, berpegang pada firman kehidupan (ayat 16). Seperti Musa di antara umat Israel, memancarkan cahaya kemuliaan sorgawi, membuat umat itu ketakutan (Keluaran 34:29-35). Apalagi bila mereka melihat wajah Yesus yang bersinar seperti matahari (Matius 17:2).

Setiap orang Kristen seharusnya bercahaya seperti bintang-bintang, karena mereka memiliki Kristus yang adalah cahaya kemuliaan itu (Ibrani 1:3), menjadi terang bagi dunia yang gelap (Matius 5:15-16). Benarkah kita berada di dunia yang gelap? Fakta sejarah mencatat bahwa dunia ini gelap karena dosa. Mulai dari pikiran, karakter dan perilaku, sampai pada perbuatan yang nyata-nyata bertentangan dengan kebenaran. Ketika kebenaran Injil diberitakan, penolakan dalam berbagai bentuk semakin nyata. Sementara kesaksian hidup orang Kristen (gereja) menjadi sorotan. Salib Kristus yang menjadi cahaya Injil harus bersinar melalui kehidupan setiap orang percaya. Seperti kita menyanyikan: “Tuhan menginginkan daku bersinar bagi-Nya. Di manapun ku berada, ku menyenangkan-Mu. Bersinar-bersinar, itulah kehendak Yesus. Bersinar-bersinar, aku bersinar terus.”

Inspirasi: Setiap orang percaya ibarat bintang matahari yang bukan saja memancarkan sinarnya, namun memberi energi kehidupan bagi dunia yang gelap.  (BB)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response