Renungan

T O P E N G

490views

TOPENG

Bacaan : Yesaya 1:10-20

“Jangan lagi membawa persembahan yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku..” (Yesaya 1:13a)

Topeng merupakan karya seni yang memiliki keunikan tersendiri. Indonesia kaya dengan budaya dimana topeng digunakan sebagai media untuk menggambarkan sosok dengan kepribadian tertentu. Sayangnya sebagai orang Kristen kadang-kadang kita memakai ‘topeng’ tertentu agar karakter kita yang sebenarnya tidak terlihat oleh orang lain, atau kadang-kadang kita tidak membiarkan orang lain mengenal diri kita, takut kalau mereka menemukan sesuatu yang mereka tidak sukai. Biasanya hanya orang-orang yang dekat dengan kitalah yang mengenal betul siapa diri kita yang sebenarnya sehingga kita tidak perlu memakai topeng untuk menutupi kekurangan/kelemahan kita.

Sebenarnya ada seorang pribadi yang mengenal betul siapa kita sebenarnya. Ia bahkan mengetahui sejak kita masih bakal anak (Mazmur 139:16). Ia mengasihi apapun kondisi dan keadaan kita. Ia juga mengetahui hati kita. Kita tidak dapat menipu Allah dengan melakukan kegiatan/aktivitas yang terlihat ‘rohani’ menurut penilaian orang lain: pergi ke gereja, memberikan persembahan bahkan melakukan pelayanan sekalipun. Berkali-kali Allah dalam Firman-Nya mengatakan bahwa Ia tidak menginginkan persembahan kita ketika dilakukan sebagai kegiatan ritual saja. Allah tidak tahan bahkan benci melihatnya (ayat 14) dan itu merupakan kejijikan bagi Tuhan. I Samuel 15:22 mengatakan ketaatan lebih penting dari persembahan; Mazmur 51:18-19 menekankan bahwa Allah ingin jiwa dan hati yang hancur.

Renungkan: Kematangan rohani seseorang tidak diukur dari banyaknya aktivitas rohani yang dilakukan oleh seseorang tetapi oleh ketaatan akan Firman Tuhan.  ( R )

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response