Renungan

AKANKAH IA DAPATI ?

94views

Bacaan : Lukas 18:1-8

“Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” (Lukas 18:8b)

 

Ketika mendoakan suatu hal dan tidak segera mendapatkan jawaban, apa yang biasanya kita lakukan? Berhenti atau terus berdoa? Ketika kita berhenti mendoakan, mungkin alasannya adalah karena putus asa, lelah dan merasa tidak ada gunanya terus mendoakan.

Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang hakim yang tidak benar ini untuk menegaskan agar kita selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Dalam perumpamaan ini, Allah dikontraskan dengan seorang hakim yang tidak benar, yang menolong seorang janda hanya karena tidak mau disusahkan oleh kedatangan terus-menerus dari janda itu.

Dia menolong bukan karena berbelas kasihan, tapi dengan sebuah alasan egois: aku tidak mau disusahkan. Jika hakim yang tidak benar saja akhirnya menolong janda itu, apalagi Allah di sorga.

Ketika kita berdoa, apakah kita memiliki iman pada Allah yang baik, yang menyediakan pertolongan atas dasar kasihNya? Ataukah iman kita pada sifat, karakter Allah itu memudar ketika Allah tidak segera menjawab doa kita?

Perumpamaan itu ditutup dengan sebuah pertanyaan: jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi? Ketekunan dalam doa adalah salah satu wujud iman kita pada Allah. Iman yang terus mempercayai kebaikan Allah, kasih Allah, kuasa Allah, hikmat Allah dalam menjawab doa, bahkan saat kita belum mendapat jawaban, adalah iman yang mempermuliakanNya.

Ketika Kristus datang kembali, akankah Ia mendapati iman seperti itu dalam diri kita?

Inspirasi: Ketika kita bertekun dalam doa, kita sedang mempermuliakanNya. (RN)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response