Bacaan : Yosua 24 : 11 – 15
“Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”(Yosua 24:15b)
Saya yakin bahwa setiap keluarga yang ada di dunia ini memiliki harapan. Harapan bahwa esok akan menjadi lebih baik dari hari ini. Dalam konteks agama, dunia kekristenan khususnya kita melihat sebuah kenyataan bahwa hari hari ini banyak keluarga Kristen hidup dalam keputusasaan, kekuatiran, ketakutan.
Bahkan mereka terikat didalam dosa-dosa yang dilakukan oleh orang-orang bukan Kristen. Karena belum memiliki persekutuan pujian dan doa didalam keluarga. Orangtua tidak dapat menjadi contoh untuk anak-anak bagaimana hidup takut akan Tuhan. Saya yakin dan percaya bahwa ketika didalam keluarga ada penyembah Tuhan, ada mezbah doa dan pujian maka didalam keluarga itu pasti mengalami perubahan dan pemulihan.
Prinsip sederhana tetapi cukup sulit untuk dilakukan bagaimana menjadi penyembah Tuhan ialah berusahalah untuk hidup benar dan menyenangkan Tuhan. Jika saudara dan keluarga saudara ingin menjadi penyembah Tuhan dan ingin mengalami berkatNya, maka usahakanlah untuk hidup benar dan menyenangkan Tuhan setiap saat.
Bagaimana caranya untuk hidup benar dan menyenangkan Tuhan?
Firman Tuhan menjelaskan didalam Yosua 24:14, yaitu :
1). Hiduplah takut akan Tuhan, artinya apa? Artinya hidup kita ini harus mempermuliakan Tuhan, harus menghormati dan menghargai Tuhan. Pakailah hidup ini melakukan hal yang berguna dan menyenangkan Tuhan. Jauhkan hidup yang tidak mempermuliakan Tuhan; jauhkan hidup tidak jujur, tidak disiplin, menjelekkan orang lain, hidup berfoya-foya, dan juga kikir serta tamak.
2). Beribadah kepada Tuhan dengan tulus iklas dan setia. Orang yang menyenangkan Tuhan tidak akan meninggalkan ibadah kepada Tuhan. Tidak akan melalaikan jam doanya. Tidak akan melupakan persekutuan saat teduh dengan Tuhan. Yang menjadi persoalan adalah banyaki orang-orang kristen mereka merasa tidak membutuhkan Tuhan. Mereka menganggap diri hebat dan dapat berkarya tanpa Tuhan.
3). Jauhkanlah hidup dari penyembahan berhala. Artinya apa? Untuk zaman modern ini berhala itu bukan patung, batu, benda-benda keramat saja, namun segala hal yang menjadi kesenangan /favorit kita yang dimana kita memberi hati kita untuknya dan bukan untuk Tuhan.
Inspirasi : Mari kita belajar mendahulukan Tuhan, bukan yang lain. Mari kita belajar dari Yosua dan keluarganya yang berani mengatakan kami mau mendahulukan Tuhan di atas segalanya. (Iyan satar)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :