Renungan

ALLAH YANG CEMBURU

395views

Bacaan : Keluaran 20 : 3 – 5

Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, (Keluaran 20 : 5)

Setiap orang  pasti tahu apa itu cemburu. Waktu kecil mungkin kita cemburu dengan saudara kita atau teman kita karena mereka mendapat perhatian lebih, waktu muda mungkin pasangan kita bergaul lebih dekat dengan lawan jenis lain, atau bahkan sampai dewasa begini ada yang cemburu karena rival bisnisnya lebih makmur daripada kita. Kata “cemburu” pasti berbekas dan berdefinisi subyektif bagi masing-masing orang. Saya dapat pastikan, kecemburuan adalah suatu sifat yang jika digambarkan akan bernada “negatif”.

Saya juga tidak pernah menemukan lagu rohani yang mengalunkan “Allah Cemburu”. Setidaknya, “Allah Peduli”, “Allah itu Baik”, “Allahku Dahsyat”, dan sebagainya. Lalu mengapa ? positive vibes apa yang ada di balik kecemburuan Allah?

– Kata “cemburu” dalam bahasa Ibrani menggunakan kata “el-qana”. Secara literal berarti “Allah yang cemburu”. “Qana” berarti sesuatu yang menyebabkan wajah merah; amarah yang besar terhadap sesuatu. Jika disandingkan dalam bahasa Inggris, kata yang tepat untuk menggambarkan amarah dan kemerahan wajah ialah “rage” atau “amarah”. Sampai disini, Allah bukan sekedar cemburu melainkan marah. Untuk apa Allah marah?

– Ayat 3-5 adalah larangan Allah terhadap penyembahan berhala; jadi Allah marah besar jika umat-Nya menyembah berhala dan tentu ada konsekuensinya. Kemarahan Allah ternyata dijelaskan dalam ayat 4 yang mendetilkan bentuk penyembahan berhala adalah dengan menyandingkan Allah dengan allah lain dalam rupa apapun dan dalam ayat 5a, menyembah allah itu.

– “Jangan membuat patung…” pada masa itu merupakan suatu kultur bangsa kafir dalam penyembahan kepada dewa mereka. Jenis patung yang dilarang ialah “yang menyerupai apapun…”; seperti ciptaan atau fantasi manapun; artinya Allah tidak dapat disandingkan.

– Dalam teks aslinya, kata “membuat patung” erat kaitannya dengan konteks “memahat patung-patung Baal, Asyera, anak lembu emas, dan lain-lain”. Mengapa Israel dilarang membuat patung apalagi menyembahnya? Israel beda dengan bangsa lain! Allah datang menyatakan diri pada Israel, bukan dengan patung tetapi dengan diri-Nya sendiri.  Itulah yang membedakan allah dengan Allah.

Alasan kecemburuan Allah didasarkan pada kasih-Nya terhadap umat-Nya untuk tetap bersama Dia dan tidak jatuh dalam kehidupan yang gagal

Inspirasi : “Kegagalan umat Allah sepanjang masa adalah mengikuti apa yang membuatnya tertarik dan mengidolakannya.” – David Orton  (Joy Koraag)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response