Renungan

REBORN

111views

Bacaan : Markus 2 : 13 – 15

Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. (Markus 2 : 13)

Setiap orang percaya yang mengalami “lahir baru” tentunya merasakan pengalaman rohani yang intim bersama dengan Tuhan. Ya, kelahiran kembali adalah suatu titik tolak yang esensial yang membuat kita memiliki persekutuan dan kehidupan yang indah bersama Tuhan hingga saat ini.

Teks yang kita baca sepintas merupakan tonggak kelahiran baru dari Lewi (Matius) si pemungut cukai anak Alfeus. Pada masanya, pemungut cukai merupakan salah satu golongan yang dibenci orang Yahudi karena terlibat dengan kejahatan, pemerasan, kekerasan, suap, dll (Luk. 3:13-14). Sangat jarang seorang penagih pajak didapati jujur oleh karena reputasinya. Sabinus, seorang pemungut cukai Romawi ternyata didapati jujur pada akhir hidupnya sehingga dihormati dengan istilah “kaloi telonesanti” yang artinya: “disini terbaring seorang pemungut cukai yang jujur”.

Kembali pada teks ini, kelahiran baru Lewi ternyata dibuktikan dengan dua hal penting yang dapat menjadi refleksi bagi kita, yakni: Hubungan yang Intim dan Perubahan Hidup dalam Kristus

– Salah satu tanda kelahiran baru adalah kita dipilih Tuhan dan kita mau mengikut Tuhan.  Artinya, kita sebelumnya tidak tahu Tuhan dan kini mengikut Dia. Lihat Nuh? Lihat Abraham? Lihat Nikodemus? Mereka semua tidak tahu Tuhan, tetapi memutuskan untuk ikut Tuhan.

– Selalu ada penyataan diri Tuhan di awal kelahiran baru. Lewi didatangi Tuhan Yesus yang secara langsung memanggilnya.

– Apakah Lewi sungguh mengikut Yesus sampai akhinya? Saya belum pernah membaca riwayat hidup Lewi yang mengatakan bahwa ia kembali dan kerja cukai setelah Yesus mati, malahan ia merupakan salah satu penulis kitab Injil dan menerima berkat perutusan (Matius 28). Artinya, tetap mengikut Yesus sampai akhir dalam bidang yang dipercayakan padanya sendiri.

– Kehidupan lama ditinggalkan, kehidupan baru dijalani. Berarti setelah mengikut Tuhan ada perubahan hidup yang mendasar; mulai dari pola hidup, keseharian, pergaulan, status. Perhatikan apa yang didapat Lewi ketika memutuskan mengikut Yesus (ayat. 15)

– Yesus makan bersama dengan Lewi dan banyak pemungut cukai dan orang berdosa ikut bersama-Nya.
– Yesus menerima dan terbuka terhadap mereka semua yang berbalik kepada-Nya.
– Tuhan Yesus tidak sekedar menerima, tetapi juga makan bersama dengan mereka. Dalam tradisi Yahudi, makan bersama diselenggarakan atas suatu hubungan yang amat dekat dan intim, disanjung tinggi, dihormati. (bandingkan dengan pesta perjamuan Anak Domba yang mengundang manusia). Tidak sembarang orang dapat makan bersama. Artinya, Tuhan Yesus mengundang setiap orang yang dipilih-Nya ke dalam persekutuan yang lebih intim bersama-Nya.

Inspirasi : Hubungan intim dengan Tuhan merupakan sebuah proses yang harus berjalan secara terus menerus. Sampai kita berjumpa dengan Bapa yang kekal. Sebuah proses yang menyenangkan seperti Bapa dengan anak-Nya. (Joy Koraag)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response