Renungan

AYAH

71views

Bacaan : Ayub 1 : 1 – 5

Setiap kali, apabila hari-hari pesta telah berlalu, Ayub memanggil mereka, dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub, lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian, sebab pikirnya: “Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan telah mengutuki Allah di dalam hati.” Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa. ( Ayub 1 : 5)

Untuk menghargai karya, teladan dan kasih seorang ayah banyak hal dapat dilakukan. Para seniman sering kali membuat lagu yang isinya memuji dan mengingat apa yang telah dilakukan oleh ayah. Tahun 70 an kelompok musik “Koes Plus” membuat lagu yang kemudian menjadi hit berjudul “Ayah”, kemudian kelompok “ADA Band” juga memiliki sebuah lagu hit yang isinya tentang penghormatan mereka kepada ayah.

Ada cara lain yang sering dipakai yaitu dengan mengabadikan nama ayah mereka menjadi nama anaknya, atau membuat lukisan, patung dan masih ada banyak cara lain yang dipakai untuk menghargai jasa dan penghargaan bagi ayah.

Hari ini kita membaca seorang ayah yang sangat memperhatikan anak-anaknya. Dalam bacaan  hari ini dikatakan bahwa Ayub memiliki 7 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Sebagai seorang yang kaya tentu dia dapat mempercayakan seluruh pelayanan ke 10 anak-anaknya kepada para pelayanan yang akan dengan taat melakukan segala perintahnya.

Namun ada satu hal yang tidak diserahkan kepada para pelayan, yaitu memperhatikan perkembangan kehidupan rohani anak-anaknya. dalam ayat mas hari ini dikatakan bahwa ” setiap kali habis pesta berlalu Ayub memanggil mereka lalu menguduskan mereka “, betapa dia memperhatikan kehidupan rohani anak-anaknya.

Ayub tidak menghendaki ada dosa yang bertumbuh dan tidak diselesaikan dalam kehidupan mereka, dia tidak ingin ada anaknya yang hidup tidak berkenan kepada Tuhan karena pesta yang baru mereka buat. Bahkan dikatakan “ pagi-pagi dia mempersembahkan korban bakaran untuk setiap anaknya “ dan dicatat hal ini dia lakukan senantiasa, artinya Ayub selalu melakukan hal ini.

Akhir-akhir ini kita jarang mendengar atau melihat ayah yang seperti ini. Yang sering adalah banyak ayah yang  kecewa, bahkan menyesal setelah anak2 menjadi besar dan hidup jauh dari Tuhan.

Inspirasi : Tanamkan benih Firman Tuhan pada anak-anak dengan tekun dan setia selagi mereka kecil, maka dia akan bertumbuh dan berbuah pada saatnya. Supaya tidak menyesal karena lalai melakukannya. (WS).

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response