Bacaan : Mazmur 78 : 1 – 16
“supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya;” ( Mazmur 78 : 7)
Tatkala seseorang diperhadapkan dengan masalah berat, umumnya ada dua macam reaksi. Ada yang positif, ada yang negative. Yang bereaksi positif akan berkata: “Mungkin ada maksud Tuhan di balik semua ini atau tidak mungkin Tuhan tutup mata” . Sedangkan yang bereaksi negative akan berkata: “Mengapa Tuhan membiarkan semua ini terjadi?”
Bila kita jujur, dua model reaksi ini pasti ada juga dalam hidup kita bukan? Bila pikiran negatif sudah menguasai hati, yang ada tinggal kebingungan, tawar hati, takut, bimbang dan kuatir. Di saat posisi rohani sedang merosot seperti ini, pasti semuanya menjadi terasa mustahil dan mustahil. Demikianlah kira- kira perasaan hati bangsa Israel ketika berada dalam tekanan di Mesir. Di luar dugaan mereka, kesejahteraan dan ketenangan di Mesir bersama Yusuf, berganti setelah Firaun yang baru berkuasa.
Ada saatnya Israel sebagai umat-Nya, perlu diuji sejauh mana tingkat kepercayaannya.
Dalam keadaan tertindas, mereka mulai mengerti perlunya pertolongan Tuhan. Maka Tuhan mengutus Musa menghadap Firaun, agar bangsa Israel dibiarkan pergi dari Mesir. Firaun bersikeras, walaupun telah di hokum dengan berbagai tulah, sampai akhirnya ia terpaksa mengizinkan. Namun tak disangka, ia pun berusaha mengejar karena pikirannya berubah, ketika mendengar umat Israel benar- benar mau keluar dari tanahnya. Lalu di sinilah umat-Nya itu menjadi ketakutan, seolah- olah tidak ada harapan lagi.
Benarlah bahwa manusia memang sulit mengerti jalan- jalan dan rancangan Tuhan. Disaat- sat terjepit dan terhimpit, iman dan harapan seolah-olah menjadi buntu. Ini adalah saat- saat yang kadang- kadang membuat orang meragukan kehadiran Tuhan. Mereka begitu mudah tawar hati dan gampang sekali mencari jalan pintas, karena nampaknya Tuhan tidak dapat menolong. Allah itu tidak tidur dan Ia berkuasa. Harapan kita kepada-Nya tidak akan sia-sia.
Inspirasi : Berdoalah untuk para pemimpin bangsa agar takut akan Tuhan dan tidak terjebak mencari jalan pintas yang dapat mengakibatkan keadaan lebih fatal. Bila para pemimpin mengenal kebenaran sejati di dalam Kristus, maka bangsa ini akan terus mengandalkan Tuhan. Demikianpun semua warga negaranya. (Boy Borang)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :