Renungan

BELAJAR DARI ISHAK

498views

BELAJAR DARI ISHAK

Bacaan : Kejaian 27:1-10

“Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau.” (Ibrani 11:20)

     

Sejak di dalam kandungan, Allah telah berfirman kepada Ishak dan Ribka bahwa Esau akan menjadi ‘hamba’ dari Yakub. Dan Yakub akan menjadi bangsa yang lebih kuat dari Esau (Kej. 25:23). Mengapa Ishak diam-diam ingin memberikan berkat kepada Esau? Menurut norma budaya, seharusnya anak sulung yang menerima berkat, karena itu Ishak mencoba memberikan berkatnya kepada Esau, sepertinya perintah Allah tidak sesuai dengan keinginan Ishak. Mungkin ia lupa pesan Allah, atau mungkin saja karena Ishak tahu bahwa ia sedang melakukan hal yang salah. Ishak sedang berusaha membuat Allah menyetujui caranya, bukan cara Allah. Apa yang dialami Ishak juga sering menjadi masalah saudara dan saya. Kita sering kali bertindak menurut emosi bukannya berdasarkan kebenaran Firman Allah. Sering kali kita memberikan respons berdasarkan perasaan bukan pada ketaatan kepada Allah.

Kita sering membiarkan dorongan hati, dan bukan Tuhan untuk mendapatkan yang terbaik. Kita sering mencoba untuk menggagalkan Firman Allah dalam mendukung keinginan dan pilihan kita. Itu bukan masalah baru. Dan sering kali kita melakukan hal yang sama. Itu sebabnya Ishak melakukannya dengan diam-diam.

Tetapi dalam kitab Ibrani dikatakan bahwa Ishak adalah orang yang beriman. Alasan untuk ini adalah ketika Esau masuk dan Ishak sadar apa yang terjadi, alkitab mengatakan “Lalu terkejutlah Ishak dengan sangat”…(ay.33) mungkin juga Ishak gemetar. Ia gemetar karena sadar sedang melakukan dosa besar terhadap Tuhan dan karena itu ia bertobat dari dosanya dan kemudian memberkati Yakub, putranya untuk ke 2 kalinya dan menyuruhnya pergi. Itu sebabnya alkitab menyebut Ishak sebagai orang yang beriman, apapun yang telah ia lakukan.

Inspirasi: Apakah Tuhan sedang memanggil saudara untuk melakukan suatu tugas tertentu, tetapi saudara berusaha dengan berbagai cara untuk merasionalisasi dan ‘melarikan diri’ darinya? Rencana Tuhan selalu indah– taatilah Dia. (R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response