Renungan

BERSUNGUT SUNGUT VS BERSYUKUR

349views

Bacaan : Bilangan 11: 1-23

“Pada suatu kali bangsa itu bersungut-sungut di hadapan Tuhan tentang nasib buruk mereka, dan ketika TUHAN mendengarnya bangkitlah murkaNya…” (Bil. 11:1)

 

         Berkali-kali Alkitab mencatat bahwa bangsa Israel selalu bersungut-sungut. Mereka bersungut-sungut ketika hendak menyeberang Laut Merah (Kel.14:11,12); ketika peristiwa air pahit di Mara (Kel.15:24); ketika berada di padang gurun Sin (Kel. 16:3); Ketika tidak ada air di Rafidim (Kel.17:2,3) dan bacaan kita hari ini mereka bersungut-sungut karena nasib mereka yang buruk dan karena mereka menginginkan makanan yang lezat termasuk daging (Bil. 11:1,4).

Ketika 10 dari 12 pengintai Israel memberikan laporan kepada Musa dan Harun di hadapan seluruh bangsa Israel tentang Kanaan, kembali bangsa Israel bersungut-sungut dan menolak memasuki tanah Kanaan padahal itulah yang menjadi tujuan mereka sejak meninggalkan Mesir (Bil. 14)

Ketika bangsa Israel bersungut-sungut, Allah mengatakan bahwa mereka  sebenarnya menista Tuhan dan tidak percaya kepadaNya (Bil 14:11,23), ragu-ragu, memberontak kepada Tuhan, jahat dan melawan Tuhan (Bil 14:35). Yang unik bukan hanya bangsa Isarel yang bersungut-sungut bahkan Musa juga (Bil.11:11-15). Jika orang sekaliber Musa dapat bersungut-sungut, apalagi kita.

Betapa sering kita bersungut-sungut jika situasi tidak menyenangkan dan tidak sesuai dengan keinginan kita. Rasa tidak puas menimbulkan persungutan khususnya ketika perhatian kita tertuju pada apa yang tidak kita miliki bukan pada apa yang kita miliki. Orang Israel seperti melupakan semua yang telah Allah lakukan bagi mereka: membebaskan dari perbudakan, melindungi mereka, memberi makan dan minum, dsb.

Apakah kita mengucap syukur untuk apa yang telah Allah berikan bagi kita: kehidupan, keluarga, makanan, kesehatan, pekerjaan bahkan teman. Ataukah kita selalu berpikir tentang apa yang ingin kita miliki? Kadang-kadang karena kehidupan yang rutin dan monoton kita lupa akan perbuatan Allah yang besar yang pernah kita alami sebelumnya.

 Inspirasi : Mengingat kembali perbuatan Allah yang besar dan pernah kita alami  hingga saat ini. Kekuatan dan pertolongan yang Dia bri, perhatian dan kasih setia-Nya, dapat menggantikan sungut-sungut dengan pujian dan ucapan syukur.  ( R )

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response