Bacaan : Yohanes 3 : 16 – 18
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3 : 16)
Rata-rata orang pernah menerima hadiah dalam hidupnya. Sebuah pemberian disebut hadiah karena si penerima tidak perlu membayar apa-apa alias gratis. Ada pemberian yang asal-asalan saja, ada pemberian yang diberikan dengan segenap hati. Ada pemberian yang dengan mudah dilupakan, ada pemberian yang dikenang seumur hidup. Ada pemberian yang tidak terlalu bernilai ada pemberian yang sangat bernilai.
Pemberian menjadi bernilai kalau yang diberikan adalah sesuatu yang sangat kita butuhkan. Sebuah pemberian tidak akan bernilai apa-apa kalau si penerima tidak bersedia menerimanya. Pada masa-masa Natal ini kita diingatkan kembali bahwa Tuhan telah memberikan Yesus kepada kita sebagai juruselamat. Maukah kita menerima hadiah itu?
Yohanes 3:16-17 berbunyi ” (16)Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (17) Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”
Ayat ini menjelaskan bahwa barangsiapa menerima pemberian Tuhan dengan percaya bahwa Yesus adalah juruselamatnya, maka orang itu akan menerima hidup kekal. Saya percaya ini merupakan pemberian yang terbaik yang pernah kita terima dalam hidup.
Seberapa kita menghargai hadiah yang kita terima, menentukan bagaimana kita memperlakukan hadiah tersebut. Seberapa kita menghargai yang Tuhan berikan, menentukan bagaimana kita menjalani kehidupan, yaitu apakah kita akan menjalani kehidupan dengan baik dan benar, atau sebaliknya.
Inspirasi : Apakah Saudara sudah menerima pemberian Tuhan di hari Natal ini, yaitu Yesus yang diberikan sebagai juruselamat umat manusia? Maukah Saudara menerima pemberian itu? Pemberian hanya bernilai ketika kita mau menerimanya dengan setulus hati. (WS)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :