Renungan

IRI HATI

104views

Bacaan : Lukas 1 : 43

“Siapakah aku ini sehingga ibu Tuhanku datang untuk mengunjungi  aku?” (Lukas 1:43)

Masyarakat pelayan kelas atas pada masa Tuhan Yesus adalah keturunan Harun yang menjalankan tugas keimaman. Sayangnya, banyak diantara mereka adalah orang-orang yang sombong, fanatik, terlihat rohani dari luar supaya dilihat orang.

Imam dalam perumpamaan orang Samaria yang Baik Hati, adalah salah satu contoh. Tetapi tentu saja ada diantara mereka yang tidak seperti itu. Salah satunya adalah Zakharia dan Elizabet, istrinya yang juga keturunan Harun. Mereka hidup benar dihadapan Allah dan hidup menurut segala perintah ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat (Lukas 1:6). Mereka juga tidak tinggal di wilayah elit Yerusalem atau Yerikho tetapi di daerah pegunungan bagian selatan Yerusalem.

Ketika Maria, sepupu Elisabet datang mengunjungi mereka kita dapat melihat lebih dalam karakter Elisabet. Kata-kata yang diucapkan Elisabet menunjukkan bahwa ia mengerti siapa ‘anak’ Maria. Ia juga memanggil Maria ‘ibu Tuhanku’.   Ia mengakui melalui Wahyu Ilahi bahwa Maria akan melahirkan Mesias Anak Allah. Tetapi yang mengagumkan adalah sikap Elisabet terhadap Maria. Elisabet tahu bahwa ia mendapat karunia dari Allah untuk mengandung Yohanes Pembaptis, tetapi ia menyadari bahwa Maria mendapat karunia yang lebih dari dirinya bahkan dibandingkan semua wanita di bumi. Ia merasa tidak layak untuk dikunjungi Maria. Walaupun Elisabet lebih tua dan mempunyai hak untuk bertanya, “Tuhan, mengapa Engkau tidak memilih saya?”. Sama sekali tidak ada rasa iri hati atau cemburu.

Jika kita percaya bahwa Allah melakukan yang terbaik dalam hidup kita sesuai dengan cara dan waktunya, bagaimana kita dapat iri hati terhadap orang lain?. Kita tahu bahwa kita adalah saluran yang dipilih Allah untuk menggenapi rencana-Nya yang khusus bagi kita. Keyakinan itu memberikan kita kepuasan dan kepuasan akan menghilangkan iri hati.

Inspirasi : Iri hati dapat melanda siapapun, saudara dan saya dapat jatuh di dalamnya. Supaya tidak mudah iri hati, ingatlah kembali hal-hal khusus yang telah Allah lakukan dalam hidup saudara. lalu bersyukur kepada-Nya (R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response