Bacaan : 1 Samuel 9: 1-27
Ketika Samuel melihat Saul, maka berfirmanlah TUHAN kepadanya:”Inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; orang ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku.”(1 Samuel 9 : 17)
Semua orang tentu setuju bahwa kesan pertama itu penting. Jika kita belum pernah bertemu dengan seseorang, maka menurut para ahli 3 menit pertama sangatlah penting: bagaimana penampilan/ cara berbusana, cara berbicara, duduk dan sebagainya. Hal tersebut sangat menentukan apakah seseorang diterima bekerja atau hubungan bisnis dilanjutkan.
Tetapi kesan pertama dapat menipu, khususnya jika image yang diciptakan orang tersebut berlawanan dengan kualitas dan kemampuannya. Saul pada kesan pertama benar-benar menunjukkan ciri-ciri ideal seorang raja. Secara ekonomi, ia berasal dari keluarga kaya (ayat 1), karena itu keledainya banyak. Secara fisik, ia gagah dan tampan.”…tidak ada seorangpun dari antara orang Israel yang lebih elok,..ia lebih tinggi dari pada orang sebangsanya.” (ayat 2).
Ia juga seorang yang berani, karena itu ayahnya menyuruhnya mencari keledai-keledai yang hilang. Ia dan bujangnya harus melintasi gunung dan lembah berhari-hari (ayat 3-4). Ia juga dipilih oleh Allah (ayat 17).
Walaupun di sisi lain Saul merasa tidak layak, karena ia berasal dari suku yang terkecil yaitu Benyamin (ayat 21), yang pernah hampir dimusnahkan karena kejahatan amoral yang mereka lakukan (Hakim 19 -21).
Pada awal masa pemerintahannya, Saul berhasil karena ia menaati Allah. Walaupun di kemudian hari, pada berbagai kesempatan ia sering tidak taat kepada Allah.
Siapapun kita, apapun latar belakang, dari keluarga apapun kita Allah tidak pernah salah menilai kita. Orang lain dapat salah menilai karena hanya melihat luarnya saja, tetapi Allah menilai hati kita. Apapun ketrampilan, talenta dan kelemahan kita, itu bukan ukuran yang Allah tetapkan dalam menilai kita. Di hadapan Allah kita semua adalah orang-orang berdosa yang karena kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus (Roma 3:23-24).
Inspirasi : Ketrampilan dan talenta yang kita miliki adalah sarana untuk melayani Allah. Itu adalah karunia, pemberian Allah. Jadi, jangan sombong. Sedangkan kekurangan dan kelemahan yang kita miliki mengingatkan kita bahwa kita membutuhkan Allah. Jadi jangan takut dengan apa yang orang lain katakan atau pikirkan. (R)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :