Renungan

MENANTI WAKTU ALLAH

112views

Bacaan : Lukas 2 : 41 – 51; Lukas 3 : 23

“Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun….” (Lukas 3:23 )

 

Alkitab tidak mencatat kehidupan Yesus saat Ia berumur 13 – 29 tahun. Pada usia 12 tahun, Ia berbicara dengan para alim ulama, ahli taurat dan bersoal jawab dengan mereka. Walaupun Yesus sadar bahwa ia adalah Anak Allah, ia tidak menolak ajakan orang tuanya semasa di dunia. Ia Kembali ke Nazaret dengan mereka dan hidup di bawah asuhan mereka.

Sebagai yang sulung dalam keluarga, saya percaya Yesus membantu Yusuf dalam usaha perkayuannya. Bayangkan, Tuhan Yesus bekerja di sebuah pusat kerajinan perkayuan/ toko mebel di sebuah kota kecil, Nazaret sampai ia berumur 30 tahun. Dengan sabar menunggu waktu Allah untuk memulai pelayanan-Nya. Menanti memang bukan hal yang menyenangkan.

Kita biasanya tidak suka pekerjaan menanti. Kita mau kalau bisa semua harus cepat, sehingga tidak buang-buang waktu. Sekolah harus cepat selesai, karir jika perlu harus meningkat dengan cepat sehingga mapan dengan cepat, dan seterusnya.

Usia 30 tahun merupakan waktu yang baik untuk memulai tugas penting dalam budaya Yahudi. Tiga puluh tahun merupakan tahun bagi para imam untuk memulai pelayanannya (Bilangan 4:3). Yusuf juga berumur 30 tahun ketika memulai pelayanannya sebagai raja di Mesir (Kej. 41:46). Daud berusia 30 tahun ketika mulai memerintah kerajaan Israel (2 Samuel 5:4).

Seperti Tuhan Yesus, kita perlu menunggu waktu Tuhan, dan jangan terburu-buru. Suatu saat, seorang teman pernah berbicara kepada saya tentang target hidupnya. Ia ingin pada usia tertentu ia sudah harus memiliki rumah, kendaraan, pelayanan yang berhasil dan mapan.Tidak salah memiliki perencanaan dan target dalam hidup ini. Itu memang baik, tetapi kita juga perlu peka akan tuntunan Allah.

Inspirasi: Apakah saudara sedang menunggu dan berpikir, apakah langkah berikut yang harus saya lakukan? Jangan ‘melompat’ terlebih dahulu. Ingatlah, Allah memiliki waktu yang terbaik. Belajarlah untuk menanti dan menantikan waktu Tuhan. Ingat! bahwa DIA tidak pernah terlambat dalam segala hal. (R)

Jika saudara melihat dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response