Renungan

MENDENGAR SUARA TUHAN

280views

MENDENGAR SUARA TUHAN

Bacaan : Bilangan 9:1-14

TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai, pada bulan yang pertama tahun yang kedua sesudah mereka keluar dari tanah Mesir (Bilangan 9 : 1)

Di era yang begitu sibuk saat ini, kita dapat membaca dan mendengar berbagai informasi dari berbagai media, bahkan berbagai opini akan satu hal tertentu dari berbagai ahli. Bahkan jika kita tidak tahu tentang satu hal tertentu, kita dapat mencarinya melalui internet, dan informasi tentang segala sesuatu yang kita butuhkan tersedia di sana. Tetapi jika tidak hati-hati, kita  bisa mendapatkan informasi yang menyesatkan dan mungkin merugikan, tergantung sumber berita yang menyampaikan.

Dalam banyak kesempatan, Allah berbicara kepada Musa. Ketika Ia meminta Musa menghitung bangsa Israel (Bilangan 1:1); ketika menunjukkan kepada tempat di mana tiap suku harus berkemah (2:1); ketika Allah memerintahkan bagaimana orang Lewi harus melakukan tugas-tugas di kemah Suci (3:5), dst. Hampir dalam tiap pasal, senantiasa disebutkan “Tuhan berfirman kepada Musa”.

Allah berbicara secara langsung kepada Musa dan mengatakan bagaimana sesuatu harus dilakukan, bagaimana seharusnya mereka hidup. Saya tidak tahu bagaimana Musa saat mendengar suara Allah. Mungkin Musa gemetar, takut, kagum menjadi satu, ketika mendengar suara tersebut.

Saya membayangkan, betapa luar biasanya dapat mendengar suara Tuhan secara langsung. Allah, pencipta langit dan bumi mau berkomunikasi dengan ciptaan-Nya.

Pada masa kini, Allah – Pribadi yang agung, kudus, Mahakuasa, mahadahsyat, maha  segala-galanya, yang sangat mengasihi kita telah memberikan Firman-Nya, yang tertulis dalam Alkitab. Saya tidak tahu berapa lama waktu yang kita tetapkan untuk mendengar suara Tuhan dan berbicara kepada-Nya. Sungguh tragis jika kita menganggap remeh suara Tuhan. Seperti Musa, Allah berkenan menyatakan diri-Nya dan kehendak-Nya kepada kita, dan kita memiliki kehormatan untuk mendengar suara-Nya dan berbicara kepada-Nya.

Inspirasi: Bagaimana kondisi ’pendengaran rohani’ kita? Apakah kita cukup peka akan suara dan arahan dari Tuhan? Untuk dapat mendengar suara-Nya dengan jelas, kita perlu memiliki persekutuan yang akrab dengan Tuhan. (R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response