Komunitas

HAL YANG PALING PENTING

606views

HAL YANG PALING PENTING

Tidak peduli apa yang aku katakan, apa yang aku yakini, dan apa yang aku lakukan, tanpa kasih aku gagal.

1 Korintus 13:3b

Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya.

Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih,

sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.

2 Yohanes 1:6

                Kasih sangat penting dalam kehidupan.

                Karena Allah adalah kasih, pelajaran terpenting yang Dia ingin Anda pelajari di dunia  adalah bagaimana mengasihi. Di dalam mengasihi kita dapat menyerupai Dia, sebab kasih merupakan dasar dari semua perintah yang Dia berikan kepada kita: “Sebab seluruh hukum Taurat dapat disimpulkan dalam satu perintah, ‘kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

                Belajar mengasihi tanpa mementingkan diri sendiri bukan pekerjaan yang mudah. Hal ini bertentangan dengan sifat kita yang mementingkan diri sendiri. Itulah sebabnya kita diberi waktu seumur hidup untuk mempelajarinya. Tentu saja Allah ingin agar kita belajar mengasihi semua orang, tetapi yang terutama adalah agar kita belajar mengasihi sesama anggota keluarga-Nya. Seperti yang Anda lihat, inilah tujuan kedua bagi kehidupan Anda. Petrus menasehatkan, “Kasihilah saudara-saudaramu sesama Kristen.” Paulus mengulagi sikap ini: “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”

                Mengapa Allah mendesak kita untuk memberikan kasih dan perhatian yang khusus kepada sesama orang percaya? Mengapa mereka mendapatkan prioritas dalam kasih? Karena Allah ingin keluarga-Nya dikenal melalui kasih-Nya lebih dari melalui hal lainnya. Yesus berkata kasih kita kepada sesama, bukan keyakinan doktrinal kita, merupakan kesaksian terbesar kita bagi dunia. Dia berkata, “Kasih kalian yang teguh seorang kepada yang lain akan membuktikan kepada dunia ini, bahwa kalian adalah murid-murid-Ku.”

                Di sorga kita akan menikmati keluarga Allah selamanya, tetapi terlebih dahulu kita memiliki suatu pekerjaan berat yang harus dilakukan di bumi ini untuk mempersiapkan diri kita menghadapi keadaan dimana tindakan mengasihi akan bersifat kekal. Allah melatih kita dengan memberi kita “tanggung jawab keluarga,” dan yang terpenting dari semua ini adalah mempraktekkan tindakan saling mengasihi. Allah ingin agar Anda berada dalam persekutuan yang akrab dan terus menerus dengan sesama orang percaya sehingga Anda bisa mengembangkkan keterampilan mengasihi. Kasih tidak bisa dipelajari dalam keterasingan. Anda harus berada di sekitar orang-orang, yaitu orang-orang yang menjengkelkan, yang tidak sempurna, dan yang mengecewakan. Melalui persekutuan kita belajar tiga kebenaran penting.

Kehidupan Paling Baik Dijalani Dengan Kasih

                Kasih seharusnya menjadi prioritas utama, tujuan utama dan ambisi terbesar Anda. Kasih bukanlah bagian yang baik saja dari kehidupan Anda, kasih merupakan bagian terpenting. Alkitab mengatakan, “Kejarlah kasih itu” Tidaklah cukup mengatakan, “Salah satu yang hal yang aku inginkan di dalam kehidupan adalah mengasihi,” seolah-olah hal tersebut ada dalam daftar sepuluh hal terpenting Anda. Dalam kehidupan Anda, hubungan harus mendapatkan prioritas di atas segalanya. Mengapa?

                Kehidupan tanpa kasih benar-benar tidak berharga. Paulus memberikan pendapat ini: “Tidak peduli apa yang aku katakan, apa yang aku yakini, dan apa yang aku lakukan, tanpa kasih aku gagal.” Sering kali kita bertindak seolah-olah hubungan adalah sesuatu yang harus diselipkan dalam jadwal kita. Kita berbicara tentang mencari waktu untuk anak-anak kita atau meluangkan waktu bagi orang-orang dalam kehidupan kita. Ini memberi kesan bahwa hubungan hanyalah bagian dari kehidupan kita bersama dengan banyak tugas lainnya. Tetapi Allah berkata hubungan ialah kehidupan itu sendiri.

                Empat dari Sepuluh Perintah Allah berkaitan hubungan kita dengan Allah, sementara enam lainnya berkaitan hubungan kita dengan sesama. Tetapi seluruh Perintah Allah tersebut adalah mengenai hubungan! Belakangan, Yesus meringkas hal yang paling penting bagi Allah dalam dua pernyataan: Kasihilah Allah dan kasihilah sesama. Dia berkata, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu… Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Setelah belajar mengasihi Allah (penyembahan), belajar mengasihi sesama adalah tujuan kedua dalam kehidupan Anda.

                Hubungan, bukan prestasi atau harta benda, tetapi merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Jadi mengapa kita membiarkan hubungan kita hanya mendapatkan sedikit perhatian? Ketika jadwal kita menjadi terlalu padat, kita mulai menyaring hubungan, mengurangi pemberian waktu, tenaga dan perhatian yang diperlukan dalam membangun hubungan yang penuh kasih. Apa yang terpenting bagi Allah digantikan oleh yang mendesak.

                Kesibukan adalah musuh besar bagi hubungan. Kita dikuasai oleh pekerjaan mencari nafkah, melakukan tugas-tugas kita, membayar rekening-rekening dan menyelesaikan berbagai hal seolah-olah tugas-tugas ini merupakan tujuan hidup. Bukan! Tujuan hidup adalah belajar mengasihi, yaitu mengasihi Allah dan sesama. Kehidupan tanpa kasih sama dengan nihil.

                Kasih akan berlangsung selamanya. Alasan lain Allah menyuruh kita untuk menjadikan kasih sebagai prioritas utama kita adalah karena kasih itu kekal: “Tigal hal ini akan terus ada selamanya: iman, pengharapan, dan kasih. Dan yang terbesar di antara ketiganya ialah kasih.” Kasih meninggalkan suatu warisan. Bagaimana Anda memperlakukan orang lain, bukannya kekayaan atau keberhasilan Anda, merupakan pengaruh yang dapat bertahan lama, yang bisa Anda tinggalkan sebagai warisan. Seperti yang Bunda Teresa katakan, “Bukan apa yang Anda kerjakan, melainkan seberapa besar kasih yang Anda curahkan pada pekerjaan itulah yang penting.” Kasih adalah rahasia warisan kekal.

                Saya telah mendampingi banyak orang pada saat-saat terakhir mereka, ketika mereka berdiri di pinggir kekekalan, dan saya tidak pernah mendengar seorang pun berkata, “Bawa kemari ijazah-ijazahku! Aku ingin melihat sekali lagi. Tunjukkan padaku penghargaan-penghargaanku, medali-medaliku, arloji emas yang diberikan kepadaku.” Ketika kehidupan di dunia akan berakhir, manusia tidak minta dikelilingi oleh benda-benda. Yang kita ingin ada di sekeliling kita adalah orang-orang, yakni orang-orang yang kita kasihi dan yang memiliki hubungan dengan kita.

                Pada saat-saat terakhir kita, semua kita menyadari bahwa hubungan sangat penting dalam kehidupan. Bijaksanalah orang yang mempelajari kebenaran tersebut lebih awal dan tidak terlambat. Jangan menunda sampai mendekati ajal baru Anda memahami bahwa tidak ada yang lebih penting dari hubungan.

                Kita akan dievaluasi berdasarkan kasih kita. Alasan ketiga untuk menjadikan belajar mengasihi sebagai tujuan hidup kita adalah karena kita akan dinilai berdasarkan kasih di dalam kekekalan. Salah satu cara Allah mengukur kedewasaan rohani adalah dengan kualitas hubungan kita. Di sorga Allah tidak akan berkata, “Ceritakan pada-Ku tentang karirmu, tabunganmu, dan hobimu.” Sebaliknya Allah akan meninjau bagaimana Anda memperlakukan orang lain, khususnya orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Yesus berkata bahwa cara mengasihi Dia adalah dengan mengasihi keluarga-Nya dan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan sehari-hari mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”

                Ketika Anda masuk dalam kekekalan, Anda akan meninggalkan segala sesuatu. Satu-satunya yang Anda bawa hanyalah karakter Anda. Itulah sebabnya Alkitab berkata. “Yang penting hanyalah percaya kepada Kristus, dan itu nyata dalam kasih kita kepada orang lain.” Karena itu, saya menyarankan agar ketika Anda bangun setiap pagi, Anda berlutut di sisi tempat tidur Anda atau duduk di tepinya, dan berdoa begini: “Allah, apapun yang aku kerjakan hari ini, aku ingin memastikan bahwa aku menggunakan waktu untuk mengasihi-Mu dan mengasihi orang lain, karena inilah inti kehidupan. Aku tidak ingin menyia-nyiakan hari ini. “Untuk apa Allah memberi Anda hari lain jika Anda akan menyia-nyiakan?”

Kasih Paling Baik Diekspresikan Dengan Waktu

                Pentingnya sesuatu bisa diukur dari banyak waktu yang kita rela investasikan di dalamnya. Semakin banyak waktu yang Anda berikan untuk sesuatu, semakin besar Anda menunjukkan pentingnya dan nilainya bagi Anda. Jika Anda ingin mengetahui prioritas seseorang, lihat saja pada bagaimana mereka menggunakan waktu mereka.

                Waktu merupakan pemberian Anda yang paling berharga karena Anda hanya memiliki waktu yang terbatas. Anda bisa membuat lebih banyak uang, tetapi Anda tidak bisa membuat lebih banyak waktu. Ketika Anda memberi seseorang waktu Anda, Anda sedang memberi mereka satu bagian dari kehidupan Anda yang tidak akan pernah Anda dapatkan kembali. Waktu Anda adalah kehidupan Anda. Itulah sebabnya mengapa pemberian terbesar yang bisa Anda berikan kepada seseorang ialah waktu Anda.

                Tidaklah cukup hanya mengatakan bahwa hubungan itu penting, kita harus membuktikannya dengan menginvestasikan waktu di dalam hubungan. Kata-kata saja tidak ada artinya. “Anak-anakku, kasih kita hendaknya bukan hanya berupa kata-kata dan omongan, melainkan harus kasih sejati yang ditunjukkan dengan tindakan.” Hubungan membutuhkan waktu dan usaha.

Inti dari kasih bukanlah apa yang kita pikirkan atau kerjakan atau berikan kepada orang lain, melainkan seberapa banyak kita memberikan diri kita sendiri. Kaum pria, khususnya, sering kali tidak memahami hal ini. Banyak pria berkata kepada saya, “Saya tidak memahami isteri dan anak-anak saya.” Saya memberikan segalanya yang mereka butuhkan. Apa lagi yang mereka inginkan? Mereka menginginkan Anda! Mata Anda, telinga Anda, waktu Anda, perhatian Anda, kehadiran Anda, fokus Anda, waktu Anda. Tidak ada yang bisa menggantikannya. Pemberian karena kasih yang paling diinginkan bukanlah permata atau bunga mawar atau cokelat, melainkan perhatian yang terfokus. Kasih begitu terpusat pada orang lain sehingga Anda pada saat tersebut. Perhatian berkata: “Saya menghargaimu dengan memberimu harta saya yang paling berharga, yaitu waktu saya.” Kapanpun Anda memberikan waktu Anda, Anda sedang membuat suatu pengorbanan, dan pengorbanan ialah inti dari kasih. Yesus memberikan teladan ini: “Kasihilah orang lain dengan mengikuti teladan Kristus yang mengasihi saudara, dan yang memberikan diri-Nya kepada Allah sebagai suatu kurban yang menghilangkan dosa Saudara.”

                Anda bisa memberi tanpa mengasihi, tetapi Anda tidak mungkin mengasihi tanpa memberi. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengarunikan…” Kasih berarti memberi, yaitu menyerahkan kesenangan, kenyamanan, sasaran, rasa aman, uang, tenaga, atau waktu saya demi kebaikan orang lain.

Waktu Terbaik Untuk Mengasihi Adalah Sekarang

                Kadang-kadang penangguhan merupakan jawaban yang bisa dibenarkan untuk suatu tugas yang sepele. Tetapi karena kasih adalah hal yang terpenting, kasih mendapat prioritas utama. Alkitab menekankan hal ini berulang kali. Alkitab berkata, “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang.” “Gunakan setiap kesempatan yang kamu miliki untuk berbuat baik.” “Jika kau mempunyai kemampuan untuk berbuat baik kepada orang yang memerlukan kebaikanmu, janganlah menolak untuk melakukan hal itu. Janganlah menyuruh sesamamu menunggu sampai besok, kalau pada saat ini juga engkau dapat menolongnya.” Mengapa sekarang merupakan waktu yang terbaik untuk mengekspresikan kasih? Karena Anda tidak akan tahu berapa lama Anda memiliki kesempatan itu. Keadaan dapat berubah. Orang-orang meninggal. Anak-anak bertumbuh. Anda tidak memiliki jaminan tentang hari esok. Jika Anda ingin mengekspresikan kasih, sebaiknya Anda lakukan sekarang. Menyadari bahwa suatu hari Anda akan berdiri di hadapan Allah, di sini ada beberapa pertanyaan yang perlu Anda pertimbangkan.: Bagaimana Anda akan menjelaskan tentang waktu-waktu dimana proyek atau hal-hal lain lebih penting bagi Anda ketimbang orang lain? Dengan siapakah Anda perlu mulai menggunakan lebih banyak waktu bersama? Apa yang Anda perlu buang dari jadwal Anda yang memungkinkan hal tersebut? Pengorbanan apa yang perlu Anda lakukan?

                Kehidupan yang paling baik dijalani dengan kasih. Kasih paling baik diekspresikan dengan waktu. Waktu terbaik untuk mengasihi ialah sekarang.

Pokok untuk Direnungkan : Kasih sangat penting dalam kehidupan.

Ayat Untuk dihafal : “Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!” Galatia 5:14

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Secara jujur, apakah hubungan pribadi prioritas utama saya? Bagaimana saya bisa memastikan bahwa hubungan memang prioritas utama saya?

( Ditulis kembali dari buku Purpose Driven Life hari ke 16)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response