Renungan

MENGALAMI KUASA ALLAH

97views

Bacaan : Daniel 4: 1-19

“Aku berkenan memaklumkan tanda-tanda dan mujuzat-mujizat yang telah dilakukan Allah yang maha tinggi kepadaku. Betapa besarnya tanda-tanda-Nya dan betapa hebatnya mujizat-mujizat-Nya! Kerajaan-Nya adalah kerajaan yang kekal dan pemerintahan-Nya turun temurun!” (Dan. 4: 2-3)

Jika kita membaca nats bacaan diatas, apa yang ada di benak kita? Orang yang  mengucapkannya pastilah orang yang ‘rohani’, yang mengenal dan tahu siapa Pribadi yang menjadi bahan pembicaraannya. Pada masanya, Nebukadnezar adalah pemimpin dunia yang sangat berpengaruh.

Kerajaan Babilonia mempunyai banyak daerah jajahan, dari tempat itu mereka mengeruk kekayaannya, mengontrol penduduknya dan mengakomodasi allah-allah yang mereka sembah. Dengan sikap seperti itu, maka orang-orang jajahan dapat diajak bekerja sama karena mereka diperbolehkan menyembah allah-allah mereka. Dan selama ini rencana Nebukadnezar dapat berjalan dengan baik.

Sampai ia menaklukkan Israel, yang Allahnya berbeda dengan allah-allah lain. Hal ini secara terang-terangan diakui oleh Nebukadnezar (ayat 2-3). Walaupun Nebukadnezar memuji Allah Daniel dengan mulutnya, ia hanya sebatas ‘tahu’ hal itu dari Daniel dan orang-orang buangan lainnya. Ia belum mengalami secara pribadi mujizat Allah, ia juga belum mengalami bahwa Allah itu Maha Tinggi, dan bahwa Allah berdaulat atas segala sesuatu. Ia mengatakan sebatas apa yang ia dengar dan tahu. Dengan kata lain sebenarnya Nebukadnezar tidak percaya kepada Allah dan belum menyerahkan diri kepada Allah.

Banyak orang pergi ke gereja, ke persekutuan, menggunakan kata-kata yang rohani, mengutip ayat-ayat Firman Tuhan, supaya terlihat rohani padahal dalam kehidupan sehari-hari mereka jauh dari Allah apalagi taat kepada-Nya.

Bagi Nebukadnezar yang besar dan berkuasa, cukup sulit mempercayai bahwa ada Pribadi lain yang lebih berkuasa dan berdaulat di atas segala kuasa dan pemerintahannya. Ia merasa bebas melakukan segala sesuatu seperti yang ia kehendaki. Dan pada pasal2 selanjutnya kita melihat bahwa Allah menunjukkan kepada Nebukadnezar siapa yang sebenarnya berkuasa dan berdaulat atas hidup ini.

Inspirasi : Mengetahui kebenaran saja tidaklah cukup, tetapi kita harus melakukan dan mengalami  kebenaran  itu. Bukan apa kata orang, namun sungguh-sungguh mengalami dalam hidup kita, kuasa Allah kita. (R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response