Renungan

MENGATASI AMARAH

178views

Bacaan : Efesus 4:25-32

“Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa; janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan jangan beri kesempatan kepada Iblis.”  (Efesus 26:27)

Jika kamu menjadi marah” –Allah tahu bahwa amarah merupakan emosi yang penting dan perlu bagi manusia yang sehat di dunia yang telah jatuh ini. Seringkali kita menginterpretasikan ayat ini sebagai ‘jangan marah, karena itu adalah dosa’. Kita perlu marah jika ada dosa yang dapat merusak kita dan orang lain, atau jika kita tahu dosa orang lain dapat merusak mereka atau diri kita sendiri.

Karena itu Paulus memberikan 3 batasan jika kita marah:

“Jangan berbuat dosa” –bukan menghindari amarah tetapi menghindari amarah yang melahirkan dosa. Jika kita tidak mengendalikan amarah, maka amarah kita dapat melahirkan dosa lain, mis. Kemarahan yang didasari dengan hati yang telah antipati terhadap seseorang dapat membuat kita mengatakan hal-hal yang buruk tentangnya dan mengabaikan kebaikan yang dimilikinya (ay.29). Kemarahan kita dapat mendukakan Roh Kudus (ay. 30). Dan jika kita menolak teguran-Nya yang lembut kemarahan akan berubah menjadi kepahitan, dll. (ay. 31).

“Janganlah matahari terbenam” –artinya jangan memelihara amarah. Kita perlu menyelesaikannya segera begitu kita menyadarinya sebelum amarah itu terus bertumbuh, berakar dan mengeras.

“Jangan beri kesempatan kepada Iblis” –Iblis tahu caranya bagaimana mengeksploitasi kemarahan. Ketika kita memelihara dan merasionalisasinya Iblis tahu kita tidak akan jauh dari kebencian, balas dendam, tidak mau mengampuni serta akhirnya dapat diwujudkan dengan tindakan kekerasan.

Renungkan: Apakah saudara sedang marah terhadap seseorang? Apa yang dapat saudara lakukan untuk mengatasinya? Mulailah memperbaiki hubungan saudara. Jangan beri kesempatan kepada Iblis.  (R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response