Renungan

MENJADI INSPIRASI

169views

Bacaan: Hakim-Hakim 3 : 12 – 31

Berkatalah ia kepada mereka:”Ikutlah aku, sebab TUHAN  telah menyerahkan musuhmu, orang-orang Moab itu ke dalam tanganmu…” (Hakim-hakim  3 : 28a)

Ketika raja Eglon mengalahkan Israel, ia membuat kota Yerikho sebagai pusat pemerintahan. Ehud dipilih untuk memyampaikan upeti kepada raja, dan ia mau taat ketika disuruh. Setelah menyampaikan upeti, Ehud membunuh raja Eglon. Jika kita membaca perikop ini sepertinya apa yang dilakukan oleh Ehud tidak relevan untuk masa kini. Langkah yang diambil oleh Ehud terasa sangat radikal dan kejam. Caranya membunuh juga sangat mengagetkan kita. Dalam hidup ini, jika Allah mengingatkan kita tentang dosa, kita perlu mengambil tindakan radikal untuk memperbaiki kesalahan.

Pada masa Ehud, kidal merupakan suatu cacat. Ehud tidak mencari-cari alasan ketika diminta untuk memberikan upeti kepada raja atau dipilih oleh Allah untuk memimpin bangsa Isarel melawan Moab. Tetapi Allah memakai Ehud untuk memberikan kemenangan bagi Israel. Allah dapat memakai kita yang penuh kelemahan untuk melakukan pekerjaan yang luar biasa bagi Allah.

Setelah membunuh raja Eglon, Ehud melarikan diri ke pegunungan Efraim. Dari sana ia mengumpulkan orang Israel untuk menyerang dan melawan orang Moab yang mencoba melarikan diri melalui sungai Yordan. Ketaatan Ehud mengilhami orang Israel yang lain untuk mengikuti dia – yaitu menyerang orang Moab. Selama 80 tahun Israel mengalami masa aman, karena dipimpin oleh Ehud. Dia menjadi inspirasi bagi bangsanya.

Inspirasi : Apakah ada langkah radikal yang harus saya lakukan ketika Allah menegur saya? Apa yang menjadi alasan  ketika Allah memanggil kita untuk melayani-Nya ? Apakah ketaatan  saya kepada Tuhan menjadi inspirasi bagi orang lain? (R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response