Renungan

MENJADI PENJALA MANUSIA

384views

Bacaan : Matius 4 : 12 – 25

 Yesus berkata kepada mereka: “Mari ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” ( Matius 4 : 19 )

Jika seseorang mengajak saudara dan orang itu tidak saudara kenal, saya yakin pasti saudara tidak mau mengikuti ajakan orang tersebut. Ketika Yesus mengajak Simon dan Andreas untuk mengikuti-Nya, Yohanes 1 : 35 mencatat bahwa mereka telah mengetahui siapa Yesus, karena mereka telah ikut dalam kelompok orang-orang yang bertobat karena pelayanan Yohanes Pembaptis.

Yang menarik, Petrus dan Andreas bukanlah orang-orang yang menonjol, mereka bukan orang Farisi, Imam atau berstatus sosial tinggi. Mereka adalah nelayan biasa, pekerja kasar yang tidak terpelajar (Kisah 4 : 13). Dan kebanyakan dibesarkan dalam lingkungan miskin di daerah Galilea.

Jika melihat latar belakang mereka, kita tidak akan mengira bahwa kelak mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin gereja yang hebat dan berpengaruh yang memberitakan Injil ke seluruh dunia. Mengapa Tuhan Yesus memilih mereka menjadi murid-murid-Nya dan mau menjadikan mereka penjala manusia ?

  1. Mereka  taat. Waktu Yesus menyuruh mereka untuk mengikuti-Nya, mereka langsung meninggalkan jala dan mengikuti Dia (ay.20). Mereka tidak mencari-cari alasan untuk menghindar.
  2. Mereka tahu dan kenal siapa Yesus serta bersedia mengikuti-Nya. (Yoh.1: 35-42)
  3. Mereka adalah orang-orang yang mau diajar. Walaupun seringkali lambat untuk mengerti apa yang dikatakan oleh Yesus dan kadang-kadang membuat keputusan yang salah. Tetapi mereka mau belajar.
  4. Mereka rindu akan Allah. Mereka sedang mencari seseorang yang dapat memimpin dan mengarahkan hidup mereka kepada satu tujuan yang pasti.

Seperti Simon Petrus dan Andreas, Allah rindu agar saudara dan saya: ”mengikut Dia” – artinya berbalik dari hidup yang dikuasai ke’aku’an kita dan menyerahkan  seutuhnya pada kontrol Tuhan.

”Menjala manusia” – artinya menolong orang lain untuk mengenal Yesus.

Inspirasi : Apapun masa lalu dan latar belakang kita, Allah rindu memakai kita untuk menjadi alat ditangan-Nya. Yang penting adalah kesediaan untuk mau taat dan setia kepada-Nya. (R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response