Renungan

MENJADI TELADAN

204views

Bacaan : Daniel 1: 18-21

“Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja.” (Daniel 1:19) 

        Daniel, dan kawan-kawan  secara fisik: muda, tampan, tidak ada suatu cela dan berperawakan baik (ayat 4a). Secara sosial: mereka keturunan raja dan bangsawan (ayat 3b). Pejabat  tinggi yang memerintah bersama orang Babel dan Persia karena mereka adalah penasehat raja (ayat 20a)

Secara intelektual: mereka sangat bijaksana, berpengetahuan banyak, cakap bekerja. Bahkan 10x lebih cerdas dari semua orang berilmu di Babel (ayat 4b,17,20b).

       Daniel dan teman-temannya tersebut benar-benar memiliki semua yang menjadi dambaan manusia. Namun mereka tidak terlena dengan semua yang mereka miliki. Daniel tetap rendah hati (2:30) dan takut akan Tuhan (Ayat 6:6, 11-12]. Yang menonjol adalah iman Daniel yang kokoh, tidak goyah sejak masa muda sampai tua.

       Bagaimana ia dapat memiliki dedikasi yang tinggi kepada raja sekaligus komitmen yang kuat kepada Tuhan?. Daniel lahir pada pertengahan pemerintahan raja Yosia yang memerintah selama 31 tahun. Karena ia anak bangsawan, tentu ia dibesarkan di lingkungan keluarga raja. Pada jaman pemerintahan raja Yosia-lah terjadi pembaharuan, kitab Taurat ditemukan kembali dan rumah Tuhan diperbaiki. Kemudian bangsa Israel merayakan paskah secara besar-besaran (II Tawarikh 34,35).

Raja Yosia

Raja Yosia yang saleh memberikan teladan yang baik. Pada tahun ke 13 pemerintahan Yosia, nabi Yeremia memulai kesaksiannya (Yeremia 25:13), dan masih terus berlangsung ketika Daniel dibawa ke Babel. Enam puluh tahun sesudah Daniel dibuang ke Babel, ia tengah merenungkan perkataan nabi Yeremia tentang perhambaan yang 70 tahun lamanya (Daniel 9:2). Pengaruh dan teladan raja Yosia dan Yeremia mau tidak mau memberi dampak pada Daniel.

       Di sekitar kita ada ‘Daniel-Daniel’ muda yang melihat dan memperhatikan kehidupan kita. Sangat besar kesan dan pengaruh yang membias dari teladan baik seorang ayah, ibu, kakak, sahabat atau teman, guru atau rekan kerja.

 Inspirasi : Kehidupan kita memberi dampak kepada orang lain. Karena itu hiduplah dengan bijaksana. Bagaimana supaya kehidupan kita memberi pengaruh positif pada orang lain?(R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response