Renungan

NANTIKAN TUHAN

97views

NANTIKAN TUHAN

Bacaan: Ayub 2

 “Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.”  (Ayub 2 : 10) 

Prediksi iblis tentang Ayub salah besar. Setelah Ayub kehilangan kekayaannya, anak-anaknya, ia tidak berkata “Terkutuklah nama Tuhan”, tetapi justru memuji Tuhan, dan tidak menyalahkan Tuhan.

Tetapi iblis tidak menyerah.Ia mengusulkan kepada Tuhan untuk memberi sebuah ujian baru kepada Ayub: penderitaan fisik. Kesakitan, dapat melemahkan daya tahan kita dan membuat segala sesuatu terasa dan tampak lebih buruk daripada kenyataannya. Banyak orang mampu dan berhasil melewati tragedi, tetapi jatuh berantakan karena serangan rasa sakit/penyakit.

Apa yang menyebabkan Ayub tetap bertahan? Imannya kepada Tuhan dan integritas pribadinya. Ayub tahu bahwa Tuhan tidak punya alasan untuk menyakiti Ayub dan Ayub tahu bahwa ia benar di hadapan Tuhan.

Apakah kesehatan dan kemakmuran merupakan merupakan tanda yang diperlukan bagi berkat-berkat Tuhan? Apakah penyakit dan kemiskinan suatu bukti bahwa kita berada di luar kehendak Tuhan? Bagi Perjanjian lama Yahudi, jawabannya adalah “ya”.  Tuhan berjanji untuk memberkati Israel secara fisik dan materi jika mereka menaati hukum-hukum-Nya (Ulangan 28). Bangsa Israel seperti anak-anak yang harus diajarkan arti ‘upah dan hukuman’. Namun dengan kedatangan Tuhan Yesus ke dunia, masa ‘kanak-kanak’ sejarah Israel berubah (Galatia 4:1-7). Tuhan Yesus datang dalam kemiskinan, begitu juga para Rasul dan banyak tokoh iman yang pernah hidup. Paulus juga hidup menderita.

Inspirasi: Jika saat ini saudara sedang bingung karena berbagai hal yang terjadi dalam hidup saudara, teguhkanlah hati. Nantikanlah Tuhan dan biarkan Ia mengerjakan tujuan-tujuan-Nya yang belum saudara ketahui. (WW/R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response