Renungan

PADANG GURUN MENJADI BETEL

111views

PADANG GURUN MENJADI BETEL

Bacaan : Kejadian 28:1-22

“Alangkah dahsyatnya tempat ini. Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah. Ini adalah pintu gerbang surga.” (Kejadian 28 : 17) 

Seorang hamba Tuhan mengatakan, bahwa ada 3 kelompok orang dalam sebuah jemaat/kelompok orang percaya. Kelompok pertama, adalah mereka yang ‘sedang’ berada di ‘padang gurun’;  kedua, mereka yang ‘baru keluar’ dari padang gurun; ke 3, yang ‘akan’ masuk ke padang gurun.

Saya percaya setiap kita, kalau boleh, tidak ingin mengalami masa ‘padang gurun’dalam hidup ini. Ingin segera keluar dan tidak mengalami pergumulan, tantangan dan masa-masa sulit.

Hari ini kita membaca tentang Yakub yang melarikan diri dari rumah. Ingat, ia baru baru saja menipu ayahnya dan mendapatkan berkat. Dan Esau, saudaranya hendak membunuhnya. Dan ibu-nya berkata,”Pergilah dan jika kemarahan kakakmu telah surut, aku akan memanggilmu.”  Dan kita tahu, Yakub melarikan diri selama kira-kira 20 tahun.

Tak seorang pun ada di padang gurun. Yakub benar-benar sendiri. Hanya ada batu sebagai bantal,  serta tanah yang keras sebagai tempat tidurnya, dan ditemani bintang-bintang.

Tidak ada mama Ribka yang memperhatikan dan siap menolong.Tak ada papa Ishak yang dapat memberikan berkat baginya. Tidak ada tugas yang membuatnya sibuk. Tidak ada tipuan dan perencanaan yang mengisi pikirannya.  Dia ada di padang gurun, sendiri dengan Allah.

Bagaimana respons Allah? Apakah seperti ini, “Yakub, engkau berdosa, sudah bersekongkol dengan ibumu untuk menipu ayahmu. Kamu  sudah menghancurkan segala sesuatu, dan Aku tidak dapat memakaimu lagi. Lihatlah di mana engkau berada – sendiri dan putus asa di padang gurun. Jangan mencari bantuan-Ku.”

Walaupun itu adalah ‘padang gurun’ buatan kita sendiri. Itu bukan cara Allah berkomunikasi dengan kita. Cara Allah berurusan dengan kita ketika kita sedang terpuruk adalah dengan mencurahkan lebih banyak anugerah dan melingkupi kita dengan kasih-Nya.

Inspirasi: Bersyukurlah untuk pengalaman ‘padang gurun’ saudara; karena sering kali itu adalah satu-satunya tempat di mana kita siap mendengarkan suara Tuhan. Dan itu menjadi ‘Betel’, tempat kita bertemu dengan Tuhan.(R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response