![](https://multiplikasi.com/wp-content/uploads/2020/03/IMG-20190703-WA0024-e1562211679504.jpg)
Bacaan : Nehemia 2:11-20
“Berkatalah aku kepada mereka: “Kamu melihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela.” (Nehemia 2 : 17)
Amerika Serikat sempat tersentak pada 11 Sep. 2001 dengan runtuhnya Twin Tower kebanggaan mereka. Membangun kembali reruntuhan merupakan sesuatu yang sangat menantang dan tidaklah mudah. Namun sekarang telah berdiri 7 gedung megah sebagai penggantinya. Sama halnya dengan tembok Yerusalem, bagaimana membangunnya kembali, berapa biayanya, siapa yang mau bekerja, belum lagi kalau ada yang menentang. Ini semua mungkin terlintas sejenak dalam pikiran Nehemia setelah mendengar berita yang menyedihkan itu.
Namun faktanya, tembok itu tetap harus dibangun, oleh karena Tuhan telah menaruh visi di dalam hatinya. Bagaimana melakukannya, Tuhanlah yang memberi hikmat. Berapa biayanya, Dia yang menyediakannya. Siapa yang mau membangun, Dia juga yang menggerakkan hati orang. Ada penentang, Tuhan sendiri yang menghadapinya. Sebagai seorang pemimpin dan pekerja visioner, Nehemia berdoa, membuat rencana, mengatur strategi, melibatkan orang lain, menggalang dukungan pihak kerajaan Artahsasta, merekrut pekerja, berani melawan penentang, dan menyelesaikan pembangunan itu (Nehemia 6). Tujuannya adalah agar Yerusalem, umat Tuhan tidak lagi dicela (ayat 17).
Kita juga dipanggil untuk membangun kembali bukan hanya reruntuhan secara fisik, tetapi juga secara rohani. Membangun suatu iklim kehidupan yang diwarnai oleh ketaatan pada kehendak Allah, bagaikan mendirikan rumah di atas batu karang (cf. Mat. 7:24-25).
Kuasa kegelapan begitu agresif menghancurkan kehidupan moral, tembok-tembok pertahanan rohani, sehingga banyak orang yang jatuh dan binasa tanpa pengharapan. Namun masih ada kesempatan bagi kita untuk menarik yang terhilang, membebaskan mereka dari api penghukuman kekal (Yudas 22-23). Kapan kita mulai?
Inspirasi: Membangun kembali yang sudah hancur, bagi orang percaya, adalah sebuah kepercayaan dan kesempatan karena di sana ada kemerdekaan. (BB)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :