Renungan

PEMIKIRAN YANG MEMERDEKAKAN

Mission Trip 2019
75views

Bacaan : Kejadian 13:1-9

“Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu daripadaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.” (Kejadian 13 : 9)

Meskipun dilatarbelakangi dengan konflik antar gembala Abram dan Lot sehingga mereka perlu berpisah, namun sangat kelihatan bagaimana pikiran Abram begitu berbeda dengan Lot. Pemikiran Lot terarah kepada keinginan lahiriah, sementara Abram, tampak tidak mau terikat oleh keinginan itu. Tawaran Abram terhadap Lot sebenarnya bersifat menguji, dan ternyata Lot memang memilih sesuai keinginan matanya. Hatinya tertarik dengan kawasan Lembah Yordan dan Sodom yang indah dan menyenangkan. Sementara bagi Abram, kiri atau kanan sama saja, artinya hatinya tidak mau terpaut oleh apa-apa, kecuali terpaut pada Tuhan.

Akhirnya mereka berpisah, bukan saja terpisah secara geografis, tetapi terpisah oleh motivasi dan orientasi kehidupan yang berbeda. Abram tidak mau terjebak kepada sesuatu yang mengurangi kebebasannya untuk melayani Tuhan. Sementara Lot tanpa sadar terjerat dan terperangkap oleh pikirannya yang duniawi. “Abram made a choice of faith, and Lot made a choice of sight” (Unger’s).

Daya tarik dunia yang tampaknya indah dan menyenangkan, juga sangat terasa pada hari-hari ini. Ada dua macam respons yang terjadi. Ada orang Kristen yang berpikir dan bersikap seperti Abram, ada pula yang seperti Lot. Yang satu tidak mau terikat oleh keinginan dosa, yang satunya lagi tidak peduli apa itu dosa atau tidak.

Dalam kitab Roma 8:6 ditegaskan, “Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.” Di sini nyata ada dua keinginan yang terus bertarung. Yang tidak berjaga-jaga dan berdoa, satu persatu menyerah dan akhirnya jatuh. Yang selalu berjaga-jaga dan berdoa, beroleh kemenangan karena iman (1 Yohanes 5:4). Bagaimana dengan kita? Apakah pemikiran kita memerdekakan orang lain dari ikatan dosa?

Inspirasi: Pemikiran duniawi yang dianggap membuat seseorang bebas untuk menggunakan kebebasannya, berbeda dengan pemikiran rohani yang membuat orang bebas untuk tidak menggunakan kebebasannya. (BB)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response