Renungan

PENGHALANG PERTUMBUHAN

111views

Bacaan : Lukas 8 : 4 – 15

Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang mendengar Firman Tuhan itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak Menghasilkan buah yang matang. (Lukas 10 : 14)

Fokus yang kita arahkan jikalau membaca perikop ini adalah selalu melihat tanah yang baik, yang menggambarkan orang yang menerima Firman Tuhan, lalu menyimpan dalam hati dan melaksanakannya sehingga menghasilkan buah banyak.

Pernahkah kita memperhatikan jenis tanah yang lain? Hari ini saya mengajak kita sekalian melihat salah satu jenis tanah yang dipakai sebagai perumpamaan oleh Tuhan Yesus.

Tanah yang yang penuh semak duri, menurut penjelasan Yesus kepada murid-murid Nya, ini menggambarkan orang yang mendengar  Firman Tuhan,  tetapi karena beberapa himpitan lalu tidak menghasilkan buah.

Himpitan  yang pertama adalah kekuatiran , kekuatiran dapat menyebabkan siapa saja bertindak tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Seorang pendeta senior suatu saat melakukan sebuah kesalahan, lalu karena kekuatirannya, bertindak bertentangan dengan Firman Tuhan. Dia mulai takut bertemu dengan orang lain, takut berbicara bahkan takut pulang kerumahnya. Setelah ditanyakan masalahnya hanya kuatir. Apa yang sering dikotbahkannya lenyap karena kekuatirannya.

Himpitan yang kedua adalah kekayaan, kekayaan dapat menjadi berkat, tetapi dalam bacaan kita hari ini justru sebaliknya. Jika kekayaan kita membuat Firman Tuhan tidak bertumbuh dengan semestinya maka kekayaan itu menjadi penghimpit. Orang kaya yang bertemu dengan Tuhan Yesus dalam Markus 10, karena kekayaannya memutuskan untuk meninggalkan Yesus, walaupun pada mulanya sangat tertarik dengan ajaran-ajaran-Nya.

Himpitan yang ketiga  kenikmatan hidup, banyak contoh dalam Alkitab orang yang karena lebih memilih kenikmatan hidup daripada taat kepada Tuhan, Simson abdi Allah yang menjadi hakim di Israel. Lebih memilih kenikmatan hidup bersama Delila dari pada hidup setia kepada Tuhan, kita tahu akhir hidupnya. Seharusnya dia dapat lebih baik, jika tidak memilih kenikmatan hidup lebih dari pada setia dan taat kepada Tuhan.

Inspirasi : Himpitan apa yang sedang menghalangi saudara saat ini untuk lebih dekat dengan Tuhan ?. Ingat Allah rindu kita menghasilkan lebih banyak buah yang baik dan matang. (WS)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response