Renungan

PRIBADI YANG UNIK

86views

PRIBADI YANG UNIK

 Bacaan: Markus 1:1-11 

“Inilah yang diberitakannya: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa daripadaku; membungkuk untuk membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” (Markus 1: 7)

Seorang yang terkenal seperti Yohanes Pembaptis membuat pernyataan yang cukup mengejutkan bagi masyarakat ketika ia menunjukkan, bahwa dirinya benar-benar bukanlah apa-apa dibanding dengan Yesus.

Merujuk pada kerendahan hati Yohanes, Trapp menggambarkan, “Bahwa makin tinggi sebuah gedung semakin dalam pula pondasinya. Tatkala akar sebuah pohon makin merambat jauh ke dalam, maka cabang-cabangnya pun makin tinggi.” Yohanes menyadari siapa dirinya, ia merasa dirinya bukan apa-apa. Membuat dirinya menjadi contoh ketika melihat Kristus, pribadi yang yang agung dan mulia itu. Bagaimana dia sebagai orang berdosa dapat dibandingkan dengan Yesus, Allah yang Mahakuasa itu? Dengan seorang kaisar atau raja saja ia merasa tak layak, apalagi dengan Yesus, sang Mesias, Raja segala raja.

Walvoord menggambarkan bahwa dengan mengatakan demikian, Yohanes mau menekankan betapa pentingnya “Ia yang akan datang itu” (The Coming One), dan Yohanes mau menunjukkan kerendahan dirinya (Yohanes 3:27-30).

     Yohanes sungguh sadar dan sangat menghormati Pribadi yang paling Agung itu. Tetapi banyak orang bersikap kontras dengan Yohanes. Sikap mereka yang menghina Yesus, terbukti sejak Yesus lahir sampai pada penderitaan dan kematianNya di kayu salib. Ia tidak membalas, bahkan mengampuni dan berdoa bagi mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Lukas 23:34-35). Bagaimana dengan sikap kita? Mungkin kita juga sering bersikap tidak menghormati dan mengagungkan Dia sebagai Tuhan  dalam pikiran, perkataan dan perbuatan kita, bukan? Ingat, Ia sudah rela datang menjadi manusia karena mencari kita orang berdosa.

Inspirasi: Pribadi kita yang hina menjadi mulia karena Dia Yang Mulia rela dihina karena kita. Ia adalah Pribadi yang paling utama, layak disembah dan dihormati dari sekarang sampai selamanya. (Boy Borang)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response