ALLAH MELIPATGANDAKAN PEMBERIAN DAN KOMITMEN KITA.
Sam dan Sarah belajar bahwa Allah melipatgandakan pemberian dan komitmen , bahkan yang sangat sepele sekalipun. Apabila kita mengarahkan semuanya itu kepada Tuhan. Selama beberapa tahun Sarah telah menginginkan satu set perlengkapan kamar tidur yang baru dan indah. Pada suatu hari ia melihat sebuah tempat tidur seperti yang diimpikan selama ini. Suatu tiruan bentuk tempat tidur peninggalan masa lalu yang antik. Karena mengetahui betapa besar kekagumannya pada perabotan tersebut, Sam menyarankan agar ia memesan tempat tidur itu. Dengan sangat gembira ia membawa nomor telepon dan katalog perusahaan mebel itu ke gereja tempat ia bekerja sebagai sekretaris. Sebelum menelepon perusahaan mebel itu, Sarah menunjukkan gambar-gambar pilihannya kepada pendeta mereka.
Pendeta itu berkata : “istri saya tidak mempunyai selera semahal itu, namun tidak ada salahnya untuk membeli barang itu jika saudara sudah mendoakannya.” Tanggapan pendeta itu sungguh merubah pemikiran Sarah “ Dengan mengetahuinya bahwa saya pun belum pernah berpikir untuk mendoakannya.” katanya. Sarah segera mengetahui bahwa tidak seharusnya dia melakukan pembelian yang sangat boros itu. Agar “pengorbanan” saya dapat mencapai tujuan yang baik, saya memutuskan untuk memberikan uang yang seharusnya kami pakai untuk membeli mebel itu kepada seorang teman, Dennis yang melayani Tuhan sebagai anggota staf Lembaga Pelayanan Mahasiswa.
Sam dan Sarah sudah berbulan bulan tidak berkomunikasi dengan Dennis, namun keputusan untuk memberikan uang itu menyebabkan Sam menelpon Dennis. Dalam percakapan mereka itu, Dennis mendorong Sam dan Sarah untuk menghadiri konferensi tentang Kehidupan Keluarga yang diselenggarakan dekat tempat mereka. Dennis akan menjadi pembicara dalam acara tersebut. Dalam konferensi itu, Sam menjelaskan kepada Dennis rencananya untuk mengambil masa pensiun lebih cepat ketika genap bekerja selama sepuluh tahun dan melayani sepenuhnya di bidang pelayanan Kristen. Dengan sangat bergairah Dennis menantang Sam untuk mempelajari Pelayanan Keluarga. Pada saat itu, Sam sama sekali tidak punya maksud untuk bergabung dengan Lembaga Pelayanan Mahasiswa, baik kala itu maupun sesudahnya. Tidak untuk kala itu, karena dia memiliki dua orang anak perempuan yang harus dibiayai untuk menyelesaikan pendidikan mereka di perguruan tinggi. Tidak juga untuk sesudahnya, karena gagasan mengusahakan dana untuk menunjang kebutuhan keuangan bagi seluruh anggota staf adalah hal yang terlalu besar untuk ditelannya.
Allah membawa Sam dan Sarah melewati sederet peristiwa yang mempersiapkan hati mereka serta membimbing Sam untuk meninggalkan posisinya yang penting dan menguntungkan pada suatu perusahaan besar lalu menjadi anggota staf Lembaga ini. Allah melakukan mujizat dengan memberikan dana yang tidak pernah diharapkannya untuk biaya pendidikan kedua anaknya di perguruan tinggi, yakni peningkatan jaminan pensiun dini dan penjualan rumah mereka yang berlangsung demikian cepat. Allah memberikan keyakinan kepada Sam dan Sarah untuk melangkah meninggalkan jaminan keuangan. DIA juga menyediakan bagi mereka tim pendukung yang setia sebelum tiba waktunya bagi mereka untuk memberikan laporan kepada Bidang Pelayanan keluarga dua tahun mendatang.
Kami ‘menabur’ sedikit uang mebel dan terus menuai kekayaan yang besar dari Allah, kata Sarah. Kami merasa lebih berbahagia, lebih tertantang dan lebih dipuaskan. Secara terus menerus Tuhan membuktikan bahwa Ia setia dalam mencukupkan segala kebutuhan kami. Selanjutnya, Ia telah memberikan kepada kami kesempatan yang lebih besar untuk memberikan pengaruh kepada mereka yang ada di gereja kami maupun di lingkungan kami. Apalagi bagi banyak keluarga yang dapat kami layani melalui Pelayanan Keluarga Lembaga Pelayanan Mahasiswa.
(Ditulis kembali dari Buku “Memberi dengan sukacita” – As you sow by Bill Bright)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :