Renungan

PUJIAN MANUSIA

489views

PUJIAN  MANUSIA

Bacaan: Amsal 27:21

“Kui untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, dan orang dinilai menurut pujian yang diberikan kepadanya.” ( Amsal 27 : 21)

Kita tahu bahwa kesulitan/tantangan dapat dipakai oleh Allah untuk memurnikan anak-anak Tuhan. Melaluinya Allah menunjukkan apa yang ada di hati kita dan membersihkan segala sesuatu yang menghalangi ketergantungan kita kepada-Nya.  Tetapi selain kesulitan/tantangan, pujian juga dapat menjadi ujian/test yang dipakai Allah untuk melihat siapa kita sebenarnya.

Saya yakin, setiap orang ingin dan senang jika dipuji, apakah karena penampilannya yang baik, kepandaiannya atau karena  pencapaian yang telah ia raih. Pujian yang diberikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat memang dibutuhkan, untuk mendorong seseorang agar lebih baik dalam bekerja, untuk meningkatkan rasa percaya diri, dsb.  Tetapi, ada orang yang benar-benar haus akan pujian, sehingga apapun ia lakukan agar dipuji. Jika pujian dan penghargaan tidak diberikan, ia akan merasa tersinggung, marah, kecewa.  Ada juga orang yang ketika dipuji, terus memikirkan pujian yang diberikan serta orang yang memberikannya.

Ada orang yang memuji dengan tulus/jujur serta perlu untuk memotivasi,  tetapi ada pula yang memuji untuk menjilat bahkan menjatuhkan.

Seperti temperatur tinggi yang dibutuhkan untuk memisahkan logam yang lain dari emas/ perak,  demikian pula pujian yang diberikan kepada kita. Banyak orang – bahkan orang Kristen, hidup dengan tujuan untuk memberikan ‘kesan’ yang baik kepada orang lain agar dipuji atau untuk menyenangkan diri sendiri. Seberapa besar pujian memberi dampak kepada Saudara?

Sikap Saudara terhadap pujian menunjukkan karakter Saudara. Orang yang memiliki integritas yang tinggi tidak akan berbuai dengan pujian manusia. Ia hanya melakukan apa yang harus ia lakukan apakah dipuji atau tidak.

Inspirasi: Mari menguji hati. Apakah kita berusaha keras menyenangkan hati manusia, dan kecewa ketika tidak mendapatkan pujian darinya atau kita rindu hidup kita menyenangkan hati Tuhan dan mendapat pujian dari-Nya? (R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response