Renungan

SUKACITA SEJATI

160views

Bacaan Filipi 4 : 4

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! (Filipi 4 : 4)

Dunia ini menawarkan banyak sukacita bagi manusia, namun sayangnya semua sukacita itu bersifat semu. Dalam masa-masa liburan sekolah banyak tempat rekreasi yang dipenuhi oleh pengunjung, iklan dan reklame menyatakan bahwa di situlah  tempat untuk menikmati sukacita, banyak di antara pengunjung yang memang menikmati sukacita namun setelah pulang hilang juga sukacita mereka.

Berbagai event di dunia yang mencetak pemenang-pemenang juga memberikan sukacita. Semua, pada saat menjadi juara,  sukacita meluap secara luar biasa, namun kemudian hilang dengan berjalannya waktu.  Pada tahun 2006 ajang piala dunia sepak bola diadakan di Jerman. Tahun 2006, yang menjadi juara dunia adalah kesebelasan Italia. Mungkin kita masih mengingat bagaimana sukacita pemain dan seluruh tim bahkan seluruh negeri.

Dicatat bahwa piala itu tidur semalam dengan sang kapten Fabio Cannavaro, lalu seluruh tim disambut secara luar biasa ketika pulang ke negaranya. Bak pahlawan yang menang dalam peperangan.

Namun 4 tahun kemudian tahun 2010 pada piala dunia di Afrika Selatan, kita melihat bagaimana tim Italia dikalahkan secara menyakitkan oleh tim pendatang baru, Slovakia. Sebagian tim keluar lapangan dengan menangis, sedih dan menyesali kekalahan itu. Sukacita empat tahun yang lalu sirna dalam sekejap.

Dalam kehidupan ini, jika kita hanyut oleh tawaran dunia dalam menikmati sukacita, maka kita juga akan mengalami hal yang sama.

Inspirasi : Apa sumber sukacita kita? jika Tuhan yang menjadi sumbernya, maka sukacita itu kekal adanya. Namun jika dunia ini, maka sukacita kita semu adanya, mudah hilang dan terlupakan.  (WS)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response