SUMBER BAHAGIA
Bacaan : Mazmur 1:1-3
“Berbahagialah orang yang …. kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam: Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” (Mazmur 1 : 3)
Di zaman ‘now’ ini, semua orang ingin hidup bahagia. Itulah sebabnya berbagai cara ditempuh. Melalui proses yang halal, benar dan wajar atau dengan menghalalkan segala cara, yang penting happy, dan tujuan tercapai.
Sebagai anak Tuhan apakah yang menjadi ukuran kebahagiaan kita?
Ingat, kewargaan kita adalah kewargaan sorga, jadi walaupun kita masih hidup di dunia bukan berarti kita harus mengikuti arus dunia, kita harus menjadi “Garam dan Terang dunia.” Jika demikian, apa yang menjadi ukuran kebahagiaan kita?
Ukurannya ialah jika kita merenungkan dan melakukan atau menaati Firman Tuhan siang dan malam. Firman Tuhan yang kita renungkan dan lakukan akan mengisi hati dan hidup kita, sehingga kita akan peka jika ada hal-hal yang tidak menyenangkan hati Tuhan.
Karena itu kekudusan menjadi hal yang penting. Kerinduan untuk menjaga kekudusan akan menjadi rambu kita jika ingin berlaku tidak jujur.
Kekudusan karena BAPA SORGAWI kita adalah kudus. Kita sudah ditebus oleh darah Kristus, dan kita harus mengerjakannya sampai kapan pun, di mana pun, dengan siapa pun juga dan apa pun juga keadaan yang kita alami.
Kejujuran berarti tidak menipu untuk mendapat sesuatu, mengatakan kebenaran dalam segala situasi agar nama Tuhan dipermuliakan.
Inspirasi: Kebahagiaan sejati seorang anak Tuhan adalah ketika hari demi hari belajar hidup dekat dengan Tuhan dan menghasilkan buah seperti yang Tuhan kehendaki. (WW)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :