Renungan

TETAP PERCAYA

137views

Bacaan : Kejadian 45:1-15

“Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.” (Kejadian 45:5)

Kisah hidup Yusuf bagaikan dongeng saja. Liku-liku hidupnya yang dramatis sangat menarik untuk dicermati. Mulai dari menjadi anak kesayangan ayahnya di rumah, mendapat mimpi-mimpi menakjubkan, dilemparkan ke sumur dan dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya yang iri. Kemudian dimasukkan ke penjara karena fitnah, dilupakan selama 2 tahun oleh kepala juru minuman yang dia tafsirkan mimpinya. Sampai akhirnya muncul sebagai penguasa di Mesir, negara adikuasa pada jaman itu.

Apa yang dipikirkan Yusuf tentang Allah melewati masa-masa sulit dan gelap dalam hidupnya, ketika nampaknya Allah membisu?. Kita tidak tahu dengan pasti, tetapi yang pasti, ketika menoleh ke belakang dalam perjalanan hidupnya, Yusuf mengimani Allah yang bekerja dalam hidupnya.

Itulah yang dia ungkapkan khususnya  di ayat 5. Di hadapan saudara-saudaranya yang telah menjualnya dahulu, yang kini berlutut gemetar padanya, Yusuf mendeklarasikan kedaulatan Allah yang bekerja dalam segala sesuatu, termasuk tindakan jahat saudara-saudaranya, untuk menggenapi rencanaNya. Yusuf mengakui dan mempercayai Allah sebagai Allah yang memegang kendali atas segala sesuatu, termasuk segala peristiwa dalam hidupnya.

Apakah kita juga terus mempercayai Allah meskipun di dalam kegelapan, ketika kita tidak memahami maksud-maksudNya? Jika ya, berbahagialah kita, seperti diungkapkan Erwin Lutzer, pendeta di Moody Memorial Church di Chicago: “Diberkatilah orang yang mengerti bahwa kita harus mempercayai hati Allah ketika kita tidak dapat memahami karya tanganNya; diberkatilah orang yang mengetahui bahwa kita harus berdiri dalam kekaguman saat berhadapan dengan maksud-maksud Allah yang tersembunyi dari kita. Diberkatilah orang yang tetap percaya kepada Allah apapun yang terjadi. Diberkatilah orang yang menjadikan Allah sebagai Allah.”

Inspirasi: Tetap percaya Allah, karena apapun yang terjadi, Dia tetap Allah. DIA tahu yang terbaik bagi anak-anakNya, walau kadang diawali dengan pergumulan yang panjang dan berat. (RN)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response