Bacaan : I Timotius 6 : 6
“Memang ibadah itu, kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar”
(I Timotius 6:6)
Rahel, adalah seorang wanita yang hampir memiliki segalanya dalam hidupnya: kecantikan (Kejadian 29:17), suami yang mengasihi (Kejadian 29:18, 30), serta harta dan kekayaan (Kejadian 30:43). Tetapi ia cemburu pada kakaknya karena ia belum mendapatkan anak dari Yakub (Kejadian 30:1).
Rahel iri kepada Lea dan merasa tidak puas dan menuntut agar dia dapat setara dengan kakaknya. Pada saat itu seorang wanita yang tidak memiliki anak di pandang hina, karena itu dengan rasa putus asa ia mengatakan kepada Yakub: “Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak aku akan mati.” Yakub pun kehilangan kesabarannya terhadap Rahel.
Rasa tidak puas sering merupakan pemicu yang menghancurkan banyak hubungan suami istri. Yang dapat terjadi dengan sesama rekan kerja bahkan rekan pelayanan. Pasangan yang belum memiliki anak marah kepada Tuhan karena Dia belum memberikan anak. Sementara pasangan yang lain menanti-nanti saat agar anak mereka cepat besar dan berumah tangga supaya ada sedikit ketenangan di rumah. Ibu rumah tangga ingin menjadi wanita karier, dan para istri yang bekerja ingin menjadi ibu rumah tangga sejati.
TIDAK PUAS
Ada orang-orang Kristen yang merasa tidak puas dengan pekerjaan yang mereka miliki, uang yang mereka dapatkan bahkan rumah yang mereka diami. Para istri merasa tidak puas dengan suami mereka: suami tidak mempunyai waktu bersama keluarga, tidak mau membantu tugas istri di rumah, terlalu memikirkan hobby atau pekerjaan, dan seterusnya. Sementara suami juga tidak puas terhadap istri: masakan yang ia hidangkan, caranya mengatur anggaran, penampilannya, dan lain sebagainya.
Beberapa hal tersebut di atas memang penting dan perlu dibicarakan dengan kasih dan kelemah-lembutan. Jika tidak maka akan mengakibatkan pertengkaran dan sungut-sungut. Ini merupakan penghalang besar dalam relasi kita dengan orang lain. Allah ingin agar kita merasa belajar puas dengan apa yang kita miliki ( I Timotius 6:6).
Inspirasi : Ketika kita menyadari ada rasa tidak puas dalam hidup ini, akui dihadapan Tuhan maka kita akan merasakan kembali sukacita yang hilang. Lalu belajar bersyukur atas semua yang Tuhan telah berikan kepada kita. (R)
Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :
Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :