Renungan

BELAJAR DARI BANGSA ISRAEL 1

89views

BELAJAR DARI BANGSA ISRAEL #1

Bacaan: 1 Korintus 10: 1-12

dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala….” (1 Korintus 10 : 7)

Dalam bacaan hari ini, Rasul  Paulus memberikan peringatan kepada  orang-orang yang ia layani di Korintus, agar belajar dari bangsa Isarel. Walaupun Israel telah menikmati perlindungan dan berkat secara jasmani dan rohani dari Allah sendiri, tetapi mereka tetap saja jatuh dalam dosa (ay.1-4).  Sebenarnya apa yang dilakukan oleh bangsa Israel sehingga Allah menghukum mereka? Dan apa yang dapat kita pelajari dari hidup mereka?

1) Mereka melakukan penyembahan berhala (ay.7) – dalam peristiwa lembu emas (lihat: Kel.32) ;

2)Mereka melakukan percabulan (ay.8) – ketika bangsa Israel berzinah dengan para perempuan Moab (lihat: Bil. 25:1-9)

3) Mereka bersungut-sungut, karena tidak puas dengan manna yang Tuhan berikan (ay.9) . (lihat: Bil. 11:5-6)

Sampai saat  ini, 3 hal yang dilakukan oleh bangsa Israel ini tetap dilakukan oleh anak-anak Tuhan tetapi dalam bentuk yang berbeda.

Hari ini, saya ingin menekankan pada ayat 7. Penyembahan berhala menjadi masalah serius sampai saat ini. Ketika kita percaya sesuatu atau seseorang lebih daripada TUHAN, ketika kita merasa dapat melakukan segala sesuatu tanpa Tuhan – itulah penyembahan berhala. Berhala modern saat ini adalah kekuasaan, kenikmatan duniawi, uang atau prestise yang sangat kita junjung tinggi.

Richard Teo Keng Siang dari Singapura adalah seorang dokter muda yang tampan, masih lajang dan pekerja keras, berasal dari keluarga sederhana. Sejak muda ia berpendapat bahwa sukses berarti banyak uang. Karena itu ia berjuang keras untuk mendapatkannya. Ia memilih untuk menjadi dokter bedah kecantikan karena dapat menghasilkan banyak uang. Dan memang benar, kliniknya ramai didatangi para wanita serta selebritis yang ingin cantik dengan bedah plastik. Pasien begitu ramai sehingga perlu antri berbulan-bulan untuk ditangani.  Dr. Richard menjadi sangat  terkenal, dan tentu saja sangat sibuk  dan kaya raya. Ia sangat peduli dengan kesehatan dan penampilannya. Karena itu ia fitness 6x seminggu. Ketika salah seorang teman  mengajaknya ke gereja, ia mengatakan bahwa ia terlalu sibuk. Jika perlu, jam ibadah disesuaikan dengan kesibukannya agar ia dapat beribadah. Ia begitu  bangga dengan dirinya, uang dan semua yang dimilikinya. Ia berkata, Jika Tuhan ingin saya ke gereja, Ia akan memberikan tanda kepada saya.” Dan benar, 3 minggu kemudian, ia pergi ke gereja, setelah putus asa karena didiagnosa terkena kanker.  Di akhir hidupnya, ia menyaksikan kepada para koleganya, bahwa apa yang selama ini ia lakukan adalah sesuatu yang bodoh.

Inspirasi: Jangan biarkan uang, pekerjaan, hobby, anak-anak, study, diri sendiri, pasangan, dsb. menjadi ‘berhala’ yang menggantikan tempat Tuhan yang utama di dalam hidup kita. (R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response