Renungan

EBEN HAEZER

528views

Bacaan : 1 Samuel 7 : 1 – 14

Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; Ia menamainya Eben-Haezer, katanya: ”Sampai di sini TUHAN menolong kita.” (1 Samuel 7 : 12)

Setiap bulan Oktober, saudara-saudara kita di Bali memperingati terjadinya Bom Bali 1. Mereka dan keluarga korban datang ke tempat terjadinya peristiwa itu dimana sudah berdiri tugu peringatan sambil membawa bunga,  lilin, dan sebagainya. Para korban yang masih hidup diwawancarai. Dengan penuh kesedihan dan kadang kebencian terhadap para pelaku, mereka mengenang kembali peristiwa tersebut.

Bahkan duta besar Australia di Indonesia secara khusus mengadakan acara peringatan dengan mengundang gubernur Bali dan keluarga korban yang kebanyakan warga Negara Australia.

Dalam bacaan kita hari ini, bangsa Israel sedang berperang dengan Filistin dan mereka sedang dalam titik kritis sepertinya akan kalah, tetapi Tuhan menjawab doa Samuel dan Allah mengacaukan orang Filistin sehingga mereka kalah (ayat 8-11). Setelah Allah memberikan kemenangan atas orang Filistin, Samuel mendirikan batu peringatan yang ia beri nama Eben-Haezer.

Demikianlah orang Filistin ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel (ayat 12-13).

Pada saat-saat sulit kita perlu mengingat kembali  bagaimana Allah menolong saat kita mengalami berbagai krisis pada waktu-waktu yang lalu. Hal ini akan menguatkan iman kita. Dan saya percaya Allah dipermuliakan ketika kita merefleksikan berkat-berkat Allah pada masa lampau. Kadang kala kita merasa tidak puas dengan keadaan kita sekarang, sehingga kita lupa seberapa jauh Allah telah membawa kita.

Memang lebih mudah untuk mengeluh daripada bersukacita. Pikiran kita dipenuhi dengan berbagai masalah dan beban yang siap diceritakan kepada orang lain. Padahal belum tentu orang yang mendengarkan masalah kita ‘mau mendengarkan’ atau mungkin hanya ingin tahu. Karena mereka juga mempunyai pergumulan sendiri. Jika orang tidak memberi respon seperti yang kita harapkan pasti kita dapat menjadi kecewa. Dan hal itu membuat kita semakin tertekan.

Ingatan akan pertolongan Allah pada masa lalu akan memberikan semangat pada jiwa kita. Renungkanlah kebaikan-kebaikan Tuhan dalam hidup kita, lalu bersyukur kepada-Nya

Inspirasi : Pergunakanlah ingatan saudara dengan bijaksana. Segarkan dalam ingatan saudara hal-hal yang baik – apa yang benar, mulia, adil, suci, manis, dan sedap didengar dan patut dipuji (Filipi 4 : 4), kemenangan-kemenangan yang Allah berikan kepada saudara,  buanglah hal-hal yang membuat saudara depresi. Ini memerlukan latihan. (R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response