Renungan

KETIKA SEMUA ANGGOTA PADUAN SUARA TERLAMBAT

90views

KETIKA SEMUA ANGGOTA PADUAN SUARA TERLAMBAT

Mazmur 17: 1-15

“Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu” (Mazmur 17 : 8)

Kejadian hari Sabtu malam 1 Maret 1950 di Nebraska, Amerika Serikat. Seorang pendeta akan pergi ke gereja untuk mempersiapkan latihan Paduan suara. Biasanya setiap anggota Paduan suara hadir jam 7.15 – 7.30. Karena itu ia cepat-cepat makan malam dan siap pergi bersama istri dan anaknya. Tetapi karena baju sang anak kotor, harus diganti dan harus disetrika karena kusut. Seorang siswi SMU sedang mengerjakan PR geometri dan ia memutuskan untuk menyelesaikan sampai tuntas. Biasanya ia selalu hadir terlebih dulu. Dua orang bersaudara sudah siap ke gereja tetapi mobil tidak dapat distarter. Seorang wanita yang memiliki balita biasanya hadir jam 7.20, tapi malam itu ibunya menelepon jadi ia mampir dahulu ke rumah ibunya. Seorang lagi dalam perjalanan ke gereja mengeposkan surat dahulu – dan terlambat. Seorang lagi merasa enggan malam itu, jadi ia memutuskan untuk berangkat lebih lambat. Seorang ayah dan kedua anak laki-lakinya akan berangkat latihan tetapi ia bertemu dengan seseorang dan ngobrol. Pianis biasanya datang lebih awal, tapi setelah makan malam ia agak mengantuk, jadi ia tertidur. Ibu sang pianis terlambat karena tidak berhasil membangunkan anaknya. Dua orang siswi SMU mendengar program radio sampai selesai, yaitu jam 7.30. Jam 7.25 gereja Baptis tempat mereka berlatih meledak dan hancur karena gas yang bocor. Tetapi semua anggota paduan suara selamat karena datang terlambat.

Pemazmur menggunakan 2 lambang yang mengingatkan akan kasih dan perhatian Allah. Biji mata merupakan sesuatu yang sangat bernilai dan disayangi. Secara naluri kita menjaga/melindungi biji mata kita dari benda asing/kotoran/bahaya. Demikian Allah menjaga dan melindungi kita. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa kita tidak akan mengalami kesulitan dan tantangan. Seekor induk ayam secara naluri juga akan melindungi anak-anaknya dengan menyembunyikan mereka di bawah sayapnya, apalagi Bapa di Sorga. Allah juga memelihara kita dengan menuntun kita saat melewati situasi yang sulit/menyakitkan tidak hanya membuat kita bebas dari rasa sakit.

Insprirasi : Pemeliharaan Allah memiliki rencana yang lebih besar daripada sekedar membebaskan kita dari rasa sakit, yaitu membuat kita makin menyerupai Kristus.(R)

Jika saudara diberkati dengan Renungan di atas, silahkan klik pilihan di bawah ini :

Atau tuliskan komentar saudara melalui kolom berikut :

Facebook Comments

Leave a Response